PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Pure-Nickel Play Terbesar di Indonesia Mencatatkan Saham di BEI

PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Pure-Nickel Play Terbesar di Indonesia Mencatatkan Saham di BEI - NCKL - www.indopos.co.id

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (kode saham: NCKL), Rabu (12/4/2023), resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO). Foto: PT TBP

INDOPOS.CO.ID – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (kode saham: NCKL), Rabu (12/4/2023), resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO).

NCKL menawarkan sebanyak 7.997.600.000 saham dengan nominal Rp100 per saham atau setara dengan 12,67% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Adapun harga final yang ditetapkan Perseroan dalam aksi korporasi ini sebesar Rp1.250 per saham. Dengan demikian, dari hasil IPO saham ini, NCKL berhasil memperoleh tambahan modal sebesar Rp9,997 triliun.

Presiden Direktur NCKL, Roy A. Arfandy mengatakan, Perusahaan juga mengalokasikan saham sekitar 35 juta saham dari jumlah saham IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan Perseroan (Employee Stock Allocation, ESA), dimana harga pelaksanaan ESA sama dengan harga penawaran.

Menurut Roy, IPO saham Perseroan mendapatkan respon yang sangat positif dari pasar. Terbukti, selama masa periode penawaran umum dari tanggal 5 sampai 10 April 2023 saham NCKL mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sehingga sesuai dengan ketentuan pelaksanaan distribusi saham melalui platform e-IPO porsi alokasi pooling yang dipersyaratkan adalah sebesar 5 persen. Animo partisipasi investor publik tidak hanya berasal dari pemodal dalam negeri, namun juga dari investor kelembagaan luar negeri.

“Kami mengapresiasi dan berterima kasih terhadap tingginya antusiasme investor terhadap IPO NCKL. Terjadinya oversubscribed merupakan wujud nyata kepercayaan yang diberikan oleh investor terhadap prospek cerah industri pengolahan nikel yang dikelola oleh Perseroan,” jelas Roy dalam keterangan pers, usai seremonial pencatatan saham Perseroan di gedung BEI Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Roy menambahkan, dana yang diperoleh dari hasil IPO rencananya sebesar 50,4% akan digunakan NCKL untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui modal dan pinjaman. Sementara lebih dari 40% dana untuk membayar utang. Dan sisanya untuk belanja modal dan modal kerja.

Dalam IPO ini, Perseroan menunjuk PT BNP Paribas Sekuritas Indonesia, PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Sedangkan untuk Penjamin Emisi Efek dipercayakan kepada PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia.

Merujuk riset yang dilakukan AME Mineral Economics Pty Ltd (“AME”), berdasarkan ekspektasi produksi volume nikel tambang Perseroan pada tahun 2022, NCKL diharapkan menjadi emiten produsen nikel murni terbesar di Indonesia dibandingkan perusahaan tambang nikel tercatat lainnya.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (kode saham: NCKL), Rabu (12/4/2023), resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO). Foto: PT TBP

Perseroan dan Entitas Anak memiliki dan mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif. Pertama seluas 4.247 hektar di Kawasi yang dioperasikan oleh NCKL dan 1.277 hektar di Loji yang dioperasikan oleh entitas anak, PT Gane Permai Sentosa. Keduanya terletak di Pulau Obi, Provinsi Maluku Utara. Dengan demikian, total luas kawasan pertambangan Perseroan sekitar 5.524 hektar.

Selain itu, sampai dengan saat ini, Entitas Anak Perseroan memiliki dua prospek pertambangan nikel yaitu PT Obi Anugerah Mineral seluas 1.775 hektar dan PT Jikodolong Megah Pertiwi dengan luas 1.885 hektar. Keduanya juga berlokasi di Pulau Obi.

Berdasarkan laporan keuangan interim untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 November 2023 (tidak diaudit), pendapatan NCKL dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp9,04 triliun selama periode Januari 2022 hingga November 2022.

Pencapaian itu naik 17,40 persen dibandingkan pendapatan NCKL pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp7,70 triliun. NCKL juga mencatatkan kenaikan laba usaha NCKL sebesar 18,43 persen, dari Rp3,31 triliun menjadi Rp3,92 triliun per 30 November 2022 .

Saat ini NCKL telah menyelesaikan 3 lini produksi refinery High Pressure Acid Leach (HPAL) dan telah mencapai 100 persen kapasitas produksi sehingga total kapasitas produksi mencapai 55 ribu metal ton per tahun.

Tidak berhenti di situ, NCKL semakin ke hilir dengan memasuki fase commisioning untuk produksi nikel sulfat sejak awal April 2023. Ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam industri baterai kendaraan listrik dengan hadir dan beroperasinya pabrik nikel sulfat pertama di Indonesia.

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (PT TBP Tbk) mengoperasikan pertambangan dan hilirisasi terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Selain memiliki IUP, perusahaan sejak tahun 2016 telah memiliki pabrik peleburan (smelter) nikel saprolit dan fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit sejak tahun 2021 di wilayah operasional yang sama.

Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia dengan memanfaatkan hasil tambang nikel PT TBP Tbk dan entitas anak PT Gane Permai Sentosa (PT GPS). Melalui PT Halmahera Persada Lygend (PT HPAL), PT Trimegah Bangun Persada Tbk menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach.

Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang selama ini tidak dimanfaatkan menjadi produk bernilai strategis, yaitu Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Proses berikutnya yang sudah memasuki fase commisioning, MHP akan diolah lebih lanjut menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat (CoSO4) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik. (rmn)

Exit mobile version