Lembaga Keuangan Harus Tingkatkan Perlindungan terhadap Hewan

keuangan

Ilustrasi hewan ternak. Foto: Kementan untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Lembaga keuangan menjadi kunci untuk meningkatkan kehidupan hewan. Pasalnya, mereka yang memutuskan kegiatan dan praktik apa yang mereka terima untuk didanai atau tidak.

Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Pelaksana Act For Farmed Animals, koalisi NGO Internasional, Sinergia Animal dan Animal Friends Jogja, Among Prakosa dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023).

Among mencontohkan bank memiliki kebijakan untuk mencegah pembiayaan terkait dengan ujicoba pada hewan, perdagangan satwa liar. Dan beberapa praktik paling kejam terhadap hewan ternak, seperti praktek kandang baterai dan mutilasi tanpa pembiusan.

“Kami amati ada kemajuan dari lembaga keuangan internasional untuk memperkuat komitmen mereka. Dalam 1 tahun, 14 dari 74 lembaga keuangan telah memperbaiki kebijakan mereka,” bebernya.

Among menyebut, bank dengan peningkatan rangking paling pesat adalah Société Générale Prancis (tahun lalu skor yang raih adalah 0 dan tahun ini skor yang diraih meningkat 21 persen). Lalu Bank di Kolombia, BanColombia. Mereka ada peningkatan sejak 2022, setelah menerbitkan kebijakan melarang pembiayaan perdagangan satwa liar.

“Peningkatan terbesar terlihat dengan adanya pembentukan kebijakan yang mendorong lini pembiayaan khusus terkait transisi ke sistem pangan berbasis nabati,” ujarnya.

Menurut dia, transparansi pada sektor ini menjadi kesempatan bagi nasabah untuk mengetahui kinerja bank.

“Ketika Anda menyimpan uang di rekening bank Anda atau berinvestasi, lembaga keuangan menggunakan ini untuk menawarkan kredit ke berbagai bisnis, dan beberapa di antaranya dapat sangat merugikan hewan,” ungkap Among.

Ia menilai perbankan di Indonesia tidak mendapatkan poin, sebab tidak memiliki kebijakan untuk melindungi hewan. Bank asing yang beroperasi di Indonesia, seperti HSBC, Standard Chartered, DBS, ICBC, dan United Overseas Bank, diantaranya, Standard Chartered merupakan bank dengan skor tertinggi, dengan capaian 16 dari 42 poin.

“Kami meminta bank di Indonesia untuk mengadopsi kebijakan yang lebih kuat untuk mencegah beberapa praktik terburuk terhadap hewan,” kata Among.

“Bukan hanya penting bagi hewan, tetapi juga strategi mitigasi risiko bagi lembaga keuangan itu sendiri. Sangat disayangkan melihat tidak ada satupun bank terkemuka di Indonesia yang memiliki kebijakan untuk melindungi hewan,” tambahnya. (nas)

Exit mobile version