Potensi Minerba di Indonesia Bisa Berlipat Ganda melalui Hilirisasi

Seorang-pekerja

Seorang pekerja PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID. Foto: MIND ID

INDOPOS.CO.ID – Indonesia yang terkenal karena keajaiban tanah serta kandungan yang ada di dalamnya, menjadikan Indonesia mampu sebagai pemain penting ekspor migas, minerba dan hasil pertanian serta perkebunan dari Asia Tenggara.

Berkaca pada hal tersebut perlu adanya holding strategis pertambangan yang juga menjadi aset sekaligus citra Indonesia di kancah global dari sisi kekayaan alam.

Kekayaan alam Indonesia sudah pasti tidak diragukan lagi, apalagi dalam hal sumber daya mineral. Posisi Indonesia sebagai negara yang kaya akan hasil tambang dibuktikan dengan kontribusi produksi tambang RI terhadap total produksi dunia.

Oleh karena itu, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hadirnya perusahaan-perusahaan pengelola bisnis secara profesional ini diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal sebagai salah satu sumber pendapatan negara.

PT Mineral Industri Indonesia (Persero), atau MIND ID kini resmi menjadi BUMN strategic holding industry Pertambangan yang diharapkan mampu menjalankan orkestrasi serta menjaga sinergi beberapa Perusahaan BUMN tambang lainnya, agar lebih maksimal dan optimal.

Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf mengatakan, Kementerian BUMN memberikan mandat kepada MIND ID untuk dapat menjadi Strategic Holding BUMN Pertambangan agar sinergi dan kolaborasi antar Perusahaan tambang ini dapat terwujud lebih optimal dan mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Selain itu juga agar setiap anggota bisa terfokus pada pengembangan bisnis hilirisasi.

“MIND ID mendorong dan mendukung setiap anggotanya untuk terus mengembangkan bisnis sesuai dengan masing-masing komoditinya, terutama terfokus pada pengembangan bisnis hilirisasi, karena melalui hilirisasi pertambahan nilai yang diperoleh negara menjadi lebih berlipat ganda,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).

Riset McKinsey & Company menyebut Indonesia sebagai produsen terbesar nikel di dunia. Indonesia juga menduduki peringkat kedua dan ketiga di kancah internasional untuk kategori produksi timah dan batu bara.

Hasil komoditas tambang unggulan RI tidak terbatas hanya pada 3 minerba yang sudah disebutkan tadi. RI juga menduduki peringkat keempat terbesar dari sisi produksi bauksit, peringkat ke-10 dunia produsen emas dan peringkat ke-12 untuk kategori konsentrat tembaga.

Dari semua aset tambang yang disebutkan tersebut, perusahaan-perusahaan BUMN menjadi market leader. Misal dari sisi produksi dan cadangan nikel, di bawah MIND ID ada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang memproduksi mineral bahan baku kendaraan listrik yang satu ini.

Diketahui, pada 2022 ANTM memproduksi 8.62 juta wet metric ton (wmt) bijih nikel dan sebanyak 7.64 juta wmt dijual. Tidak hanya memproduksi bahan baku yang masih mentah alias raw materials. ANTM juga memproduksi jenis Feronikel sebanyak 24.334 ton.

Cadangan bijih nikel ANTM pun masih melimpah hingga 382 juta wmt. Artinya jika dalam 1 tahun produksinya konstan 8-9 juta wmt, maka cadangan nikel ANTM pun masih mencukupi hingga 42 tahun ke depan. Namun ini dengan asumsi tidak dilakukan eksplorasi. Apabila eksplorasi dilakukan terus menerus maka cadangan yang ditemukan bisa lebih banyak.

Selain ANTM, MIND ID juga memiliki anak usaha yang juga fokus menggarap nikel yaitu INCO. Namun bedanya, MIND ID tidak menjadi pemegang saham mayoritas di INCO, hanya sebanyak 20%. Pada 2022, produksi nikel INCO mencapai 11,6 juta ton dengan cadangan mencapai 66 juta ton.

Itu baru nikel saja. Apabila menengok ke hasil tambang berupa timah, kekayaan MIND ID juga tergolong besar. Anak usaha MIND ID yang fokus menggarap timah adalah PT Timah Tbk (TINS) dengan produksi mencapai 19.8 kiloton dan penjualan mencapai hampir 21 kiloton pada 2022.

Cadangan timah yang terbukti dari TINS tercatat mencapai 334 kiloton dan resources mencapai 912 kiloton. Dengan asumsi tidak ada eksplorasi dan produksi konstan di angka 20 kiloton per tahun, maka cadangan timah masih mencukupi sampai 17 tahun apabila menggunakan reserves. Namun jika resources sudah terbukti menjadi reserves, tentu saja cadangan timah Indonesia masih melimpah.

Di segmen batu bara, ada PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang juga menjadi salah satu produsen batu bara terbesar di Indonesia. Pada 2022, total produksi batu bara PTBA mencapai 37.1 juta ton dan volume penjualan mencapai 32 juta ton. Tahun lalu total produksi batu bara nasional menyentuh 685 juta ton. Artinya produksi batu bara PTBA menyumbang 5,4 persen produksi nasional.

Dari sisi cadangan, reserves batu bara milik PTBA yang sudah terbukti mencapai 3,1 miliar ton, sedangkan yang belum terbukti mencapai 5,9 miliar ton. Dengan menggunakan cadangan terbukti dan asumsi produksi tahunan mencapai 40 juta ton, maka cadangan batu bara PTBA mencukupi untuk 82 tahun.

Selanjutnya untuk jenis bauksit yang umum digunakan untuk bahan dasar aluminium dan pembuatan keramik, ada ANTM yang memproduksi 1,65 juta wmt bauksit dan menjual 1,24 juta wmt tahun lalu dalam bentuk bijih. Cadangan bijih bauksit yang sudah terbukti mencapai 107 juta wmt yang berarti cukup sampai 65 tahun ke depan.

Terakhir adalah untuk emas dan tembaga. Di Indonesia salah satu tambang emas dan tembaga terbesar dimiliki oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) yang kini 51% sahamnya telah dikuasai oleh MIND ID. PTFI memiliki tambang emas dan tembaga yang fenomenal karena sangat besar di Tembagapura Papua Bernama Grasberg Mine.

Asal tahu saja, Grasberg Mine dinobatkan sebagai tambang emas dengan cadangan terbesar di dunia sekaligus tambang tembaga dengan cadangan terbesar kedua di dunia. Mengacu pada data Freeport McMoran (FCX) total penjualan tembaga PTFI mencapai 1,6 juta lbs pada 2022 dan cadangan tembaga Indonesia yang dimiliki PTFI mencapai 111 miliar lbs.

Sementara itu untuk jenis aluminum, ada PT Indonesia Asahan Aluminium atau yang dikenal dengan INALUM yang diketahui memproduksi aluminium dan turunannya dengan kapasitas mencapai lebih dari 200 kilo ton per tahunnya.(rmn)

Exit mobile version