Dorong Kinerja ASN, Kementerian PUPR Bangun Rusun di Yogyakarta

Rusun-ASN-BBWS

Rumah Susun (Rusun) ASN BBWS Serayu Opak di Jalan Sabo, Jalan Timbul Rejo, Denokan, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rusun tersebut dibangun setinggi enam lantai dengan unit hunian sebanyak 68 unit tipe 45. Foto: Kementerian PUPR

INDOPOS.CO.ID – Pemerintah terus berupaya meningkatkan kinerja para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bekerja keras, disiplin dan siap melayani masyarakat dengan baik. Untuk itu, Kementerian PUPR membangun rumah susun (Rusun) untuk ASN lengkap dengan fasilitas pendukungnya untuk agar mereka yang bertugas di daerah bisa tinggal di hunian yang layak bersama keluarganya sehingga fokus dalam bekerja.

“Pembangunan Rusun untuk ASN adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat. Kami ingin para ASN bisa fokus bekerja karena mereka telah mendapatkan bantuan hunian layak,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III, Salahudin Rasyidi menerangkan, Kementerian PUPR saat ini telah membangun Rusun ASN BBWS Serayu Opak di Jalan Sabo, Jalan Timbul Rejo, Denokan, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rusun tersebut dibangun setinggi enam lantai dengan unit hunian sebanyak 68 unit tipe 45.

“Saat ini juga telah terbentuk tim pengelola Rusun dari BBWS dan sudah dihuni oleh ASN PUPR sejak 26 Januari 2022 lalu,” terangnya.

Menurut pengelola Rusun ASN BBWS, Budi Riyanto, minat ASN khususnya mereka yang berasal dari luar kota Yogyakarta untuk tinggal di Rusun cukup tinggi. Hal itu dikarenakan fasilitas dan unit bangunan vertikal tersebut sangat baik dan dikelola secara profesional.

Beberapa fasilitas yang ada di Rusun antara lain unit hunian vertikal, lift, lahan parkir kendaraan, mushola dan lapangan olahraga. Kami juga telah menyiapkan tempat jamur pakaian, dukungan fasilitas keamanan CCTV dan APAR yang berfungsi dengan baik dan di cek secara berkala dengan bekerjasama dengan Dinas Pemadam untuk pengujian. Saat ini sudah 80 persen hunian telah terhuni dan masih banyak ASN yang mengantri untuk tinggal di hunian vertikal ini.

“Syarat utama untuk tinggal di Rusun ASN ini adalah mereka yang bekerja di Kementerian PUPR dan tidak memiliki rumah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka biasanya ditugas di wilayah D.I Yogyakarta dan Rusun ini dapat dihuni dengan sistem sewa untuk jangka tertentu maksimal selama 3 tahun dengan biaya sewa Rp350 ribu per bulan,” terangnya.

Salah seorang penghuni Rusun, Wahyu Adi Satriawan mengaku sangat senang tinggal di Rusun. Selain fasilitas yang lengkap dan memadai lokasinya juga tidak jauh dari tempatnya bekerja di Balai P2P Jawa III.

“Sebelumnya saya tugas di Kota Semarang dan saat ini ditugaskan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Saya tinggal bersama keluarga di Rusun ini dan nyaman dengan fasilitas yang ada karena sudah ada tempat tidur, lemari pakaian dan meja kursi. Selain itu lokasinya hanya berjarak 6 kilometer dari tempat kerja dan pastinya saya tinggal masuk membawa pakaian dan tidak harus banyak membawa barang sehingga bisa fokus bekerja,” katanya.(dan)

Exit mobile version