Perdagangan Indonesia dan Iran Capai USD257,2 Juta, Puan: Harus ada Penguatan

puan

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani dan Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023). Foto: Humas DPR RI untuk INDOPOS.CO.ID

INDOPOS.CO.ID – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani menginginkan ada penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Iran. Baik dalam bidang ekonomi, perdagangan maupun investasi.

Pada 2022 lalu, menurutnya, total perdagangan kedua negara mencapai USD257,2 juta. Total tersebut meningkat 25 persen dibanding 2021 yang bernilai USD208,9 juta.

“Kami mendorong peningkatan perdagangan kedua negara melalui pengesahan perundingan Preferential Trade Agreement (PTA) RI-Iran,” kata Puan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Sekadar diketahui, ekspor utama Indonesia ke Iran mencakup kelapa sawit, kertas dan produk kertas, papan kayu, suku cadang turbin gas sabun mandi dan karet. Sedangkan impor utama Indonesia dari Iran mencakup LPG, bitumen, aspal, petroleum jelly, paraffin wax dan kurma.

Terkait isu pembayaran, ujar Puan, saat ini kedua negara tengah mendapat sanksi dari negara barat. Oleh karena itu, menurutnya, diperlukan mekanisme pembayaran dalam mata uang lokal atau Local Currency Settlement.

“Saya berharap agar kehadiran Yang Mulia bisa memberi dorongan bagi upaya memperkuat hubungan ekonomi kedua negara,” ujar Puan.

Sebelumnya, Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi disambut hangat oleh Ketua DPR RI Puan Maharani saat tiba di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Sebelum ke DPR, Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi terlebih dahulu bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Selasa (23/5/2023). (nas)

Exit mobile version