Butuh Investasi untuk Bangun Kota Cerdas

Smart-City-Technology-&-Investment-Expo-2023

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, saat menjadi pembicara di panggung utama Smart City Technology & Investment Expo 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (25/5/2023). Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kunjungi pagelaran hari kedua Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (25/5/2023). Dalam kunjunganya tersebut, Erick mengaku Indonesia sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan China dalam pengembangan kota cerdas atau Smart City.

Erick menjelaskan, smart city atau kota cerdas merupakan bagian dari kehidupan generasi muda yang berharap akan kemudahan dan perubahan. Idealnya, paling tidak dalam satu negara harus ada 10 smart city. Akan tetapi, di Indonesia baru ada tiga kota pintar, yaitu Jakarta, Medan, dan Makassar.

Kendati demikian, lanjutnya, mengembangkan kota-kota yang sudah ada menjadi kota pintar masih bisa dilakukan. Hanya saja, ongkosnya lebih mahal. Untuk itu, sebagai negara yang sudah lama bersahabat dengan China, Indonesia sangat terbuka untuk berkolaborasi dalam hal meningkatkan investasi membangun kota cerdas.

“Kami di BUMN sangat welcome berkolaborasi. ZTE dan Huawei sudah cukup lama berkolaborasi untuk digital ekonomi. Kami berharap kegiatan kolaborasi Indonesia-China ini bisa terus ditingkatkan,” kata Erick saat menjadi pembicara di panggung utama Smart City Technology & Investment Expo 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Ia menuturkan soal kerja sama Indonesia dan China. Keduanya sepakat untuk meningkatkan investasi di sektor-sektor strategis, seperti infrastruktur, energi, teknologi, dan pariwisata. Selain sektor infrastruktur dan energi, Indonesia dan China juga berencana untuk meningkatkan pertukaran teknologi dan inovasi.

Kedua negara akan memfasilitasi pertukaran peneliti dan ahli di berbagai bidang, seperti teknologi digital, kecerdasan buatan, dan manufaktur pintar. Kolaborasi ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan sektor industri tinggi dan meningkatkan daya saing kedua negara di tingkat global.

“Ke depan akan banyak kota pintar atau smart city. Maka arah investasi mengarah ke sektor teknologi dan energi terbarukan. Ini peluang bagi kedua negara dalam meningkatkan hubungan bilateral,” tuturnya.

Ketua Panitia Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023, Ben Yura Rimba, mengatakan dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk mengimplementasi 100 smart city di Indonesia, membutuhkan upaya inovatif dalam membangun dan mengembangkan ekosistem kota untuk mengatasi berbagai permasalahan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan komunitas lokal menuju Kota Cerdas di Indonesia.

Untuk itu, event Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023 sebagai salah satu upaya untuk mengakselerasi program Pemerintah Indonesia membangun Kota Cerdas dan IKN. Seperti diketahui bersama, Pemerintah Indonesia melalui beberapa kementerian/lembaga, saat ini sedang menginisiasi pelaksanaan Gerakan Menuju 100 Kota Cerdas dan Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Melalui event ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengembangan Kota Cerdas dan IKN bagi para stakeholder pembangunan Smart City untuk berinvestasi di Tanah Air dan membuka peluang bagi para pelaku industri lokal terkait di pasar internasional,” kata Ben.

Seperti diketahui, Pameran teknologi terbesar Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023 resmi digelar Rabu (24/5/2023) di Hotel Shangri-La, Jakarta. Acara tersebut berlangsung hingga Jumat (26/5/2023).

Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023 ini merupakan kali pertama digelar yang menghadirkan berbagai kegiatan, antara lain Exhibition and Live Demo, Seminar, Awarding, Investment Services dan Solution Matching Forum.

Pameran yang dipromotori Murtila Promosindo ini merupakan kerjasama antara Asosiasi Indonesia Tionghoa (INTI) dan China-ASEAN Information Harbour Co., Ltd., dengan dukungan penuh dari Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT).(rmn)

Exit mobile version