Konferensi SW International: Investasi Asing Perlu Didukung Sistem Logistik Mumpuni

Konferensi SW International: Investasi Asing Perlu Didukung Sistem Logistik Mumpuni - pplbi - www.indopos.co.id

Ketua Umum Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI) Utami Prasetiawati, dalam seminar dengan tema “Empower Chinese Enterprises to Progress in Indonesia” di Jakarta, Jumat (26/5/2023). Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – SW Indonesia turut mendukung perwujudan transformasi ekonomi nasional melalui pengadaan seminar dengan tema “Empower Chinese Enterprises to Progress in Indonesia” di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Hadir sebagai narasumber seminar Menteri Keuangan RI 2014-2016 Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Chairman SW International Zhang Ke, Direktur Bank ICBC Indonesia Liu Hongbo, Ketua Umum, Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI) Utami Prasetiawati.

Seminar menghadirkan talkshow tentang kisah sukses berinvestasi di Indonesia yang menghadirkan pimpinan Bank of China, perusahaan baja dan perusahaan semen yang berinvestasi di Indonesia. Seminar international dwi bahasa ini dimoderatori oleh Leanne Liang, Leading Partner SW China dan Meliana Djajakarto, Tax Partner SW Indonesia. Turut memberi sambutan Michell Suharli, Chief Executive Officer (CEO) SW Indonesia dan Ronny Budisantoso, Chief SW Indonesia di Surabaya.

Seminar ini merupakan perwujudan dari dukungan SW International, selaku induk dari jaringan akuntan publik profesional yang berpusat di Tiongkok untuk menghadirkan perusahaan-perusahaan asal Tiongkok di Indonesia.

Turut hadir dalam 168 peserta seminar yang merupakan perwakilan kedutaan besar Tiongkok, organisasi dagang Tiongkok chapter Indonesia, Senior Manager perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia.

Ketua Umum PPLBI Utami Prasetiawati mengatakan, pentingnya investasi asing didukung dengan sistem logistik nasional yang mumpuni. Utami memaparkan Indonesia sedang dalam tahap mendukung sistem logistik yang efektif dan efisien. Dengan pengadaan Pusat Logistik Berikat (PLB), memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya logistik dan efektivitas arus kas.

Menurut dia, PLB memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, baik dari sisi kewajiban pembayaran bea masuk dan pajak terkait selama barang berada di gudang, memberikan nilai tambah dengan memungkinkan kombinasi ekspor dan proses reparasi. Dan mengurangi risiko atas ketidakpastian dengan keberadaan barang di gudang yang kebal atas perubahan regulasi pemerintah sewaktu-waktu.

“Keberadaan PLB akan mendukung Indonesia sebagai Logistic Hub di Asia Tenggara,” ujar Utami.

Di tempat yang sama, Menteri Keuangan RI 2014-2016 Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mempresentasikan jalur Indonesia meraih kesuksesan dalam dinamika ekonomi melalui pemberdayaan perusahaan China.

Menurutnya, Indonesia memiliki ekonomi yang atraktif, terlihat dari resiliensi perekonomian dan terkendalinya pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Hal ini, lanjut Bambang, menyebabkan investasi di Indonesia cenderung bertumbuh secara berkelanjutan, didukung kebijakan pemerintah, salah satunya mengharuskan adanya hilirisasi bahan tambang sebelum diekspor ke negara lain.

“Investasi inilah yang perlu dimanfaatkan oleh Indonesia, baik dari sisi profitabilitas maupun etika kerja yang produktif,” ujarnya.

“Kita tidak ingin investasi yang masuk hanya untuk bisnis. Mendapatkan profit tentu, namun kita ingin investasi China mengubah perilaku ekonomi. Sehingga akhirnya investasi menghasilkan komoditas kompetitif bagi Indonesia,” tambahnya.

Masuknya investasi China ke Indonesia perlu didukung pembiayaan yang efektif dan efisien sehingga memperlancar masuknya investasi dan manfaat bagi perekonomian nasional.

Direktur Bank ICBC Indonesia Liu Hongbo mengungkapkan, kesiapan infrastruktur dan fasilitas perbankan dalam mendukung masuknya investasi China.

Menurut dia, ICBC melihat peluang tersebut sejak 2007, dengan masuk ke Indonesia melalui proses akuisisi lintas negara pertama kali yang dilakukan oleh ICBC. Bank ICBC adalah bank terbesar di dunia saat ini.

Dikenal sebagai raksasa ekonomi dunia baru, dikatakan dia, China berhasil melakukan transformasi ekonomi yang sulit diikuti oleh negara lain. Transformasi ekonomi ini diseret oleh transformasi kebijakan politik, transformasi energi, dan transformasi teknologi.

Keberhasilan ini terlihat sejak adanya keterbukaan perekonomian pada era kepemimpinan Deng Xiaoping sejak 1978 hingga dinobatkan sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia pada 2010.

“China bahkan berhasil melewati posisi yang dulunya ditempati Jepang dan berupaya menyusul posisi raksasa ekonomi dunia di bawah Amerika Serikat,” terang Liu Hongbo.

Indonesia juga berkesempatan untuk mengikuti keberhasilan China dalam melakukan transformasi ekonomi. Sebagai negara kepulauan yang memiliki sumber daya melimpah, Indonesia menjadi negara prospektif sebagai tujuan investasi asing. Dalam satu tahun terakhir (kuartal I-2022 hingga kuartal I-2023), China menempati negara asing ke-2 dengan jumlah investasi terbesar.

Harapannya, baik SW Indonesia maupun SW International dapat mendukung dan mempercepat proses transformasi ekonomi nasional melalui seminar ini. Sesuai dengan motto “Catalyst for Success”, SW siap mendukung jaringan klien dan perusahaan lainnya, termasuk perusahaan asal China.

Visualisasi moto tersebut dilakukan oleh CEO SW Indonesia Michell Suharli, yang siap menjadi gerbang investasi dan meraih keberhasilan. Integrasi dari seluruh pelaku usaha, baik nasional maupun multinasional perlu dikerahkan dalam mendukung keberhasilan, baik investasi asing maupun transformasi ekonomi nasional. (ibs)

Exit mobile version