Pengujian Kecepatan Kereta Cepat Jakarta Bandung Terus Dievaluasi

Proyek-Kereta-Cepat

Kontruksi pengujian jalur Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Foto: Dokumen PT KCIC

INDOPOS.CO.ID – Kecepatan pengujian jalur Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan dilakukan oleh kontraktor KCJB secara bertahap. Untuk mencapai puncak kecepatan teknis di 385 km/jam, perlu dilakukan berbagai evaluasi prasarana di berbagai aspek.

Manager Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Emir Monti mengatakan, evaluasi prasarana KCJB ini merupakan tindaklanjut dari berbagai evaluasi perjalanan Comprehensive Inspection Train atau Kereta Inspeksi KCJB yang telah dijalankan dengan kecepatan hingga 180 kilometer (km)/jam. Melalui kereta inspeksi tersebut, berbagai aspek prasarana diukur keandalannya melalui peralatan-peralatan yang terpasang.

“Setelah sebelumnya dapat dilalui dengan kecepatan hingga 180 km/jam secara aman, saat ini seluruh kontraktor KCJB sedang melakukan peningkatan kualitas prasarana sehingga kecepatan KA Cepat terus ditingkatkan secara bertahap. Penyempurnaan prasarana yang dimaksud dilakukan pada aspek jalur, sinyal, komunikasi, kelistrikan, hingga pengamanan,” kata Emir kepada INDOPOS.CO.ID dalam keterangan yang dikutip Minggu (4/6/2023).

Menurutnya, evaluasi pada jalur dilakukan dengan mengkompakkan batu ballast pada rel sehingga jalur rel menjadi lebih kuat, stabil, dan mengurangi guncangan saat dilalui oleh Kereta Inspeksi dengan kecepatan yang lebih tinggi. Selain itu, dilakukan juga penyelarasan kabel Overhead Catenary System (OCS) atau Listrik Aliran Atas (LAA) agar kabel LAA yang digunakan tidak mengalami penurunan kualitas yang dapat mengganggu distribusi listrik.

“Selanjutnya, dilakukan penyetelan frekuensi sinyal untuk memastikan bahwa sinyal yang diterima oleh sarana dan prasarana KCJB memiliki kualitas yang baik. Terakhir, dilakukan pengecekan komunikasi untuk memastikan bahwa jalur GSMR yang digunakan oleh KCJB tidak terganggu oleh sinyal telepon atau sinyal komunikasi lainnya selain sinyal komunikasi yang digunakan oleh KA Cepat,” ungkap Emir.

Ia menambahkan dalam penyempurnaan prasarana KCJB ini, dukungan dari masyarakat sangat penting. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak memasuki dan beraktivitas di sekitar jalur KCJB. Tindakan tersebut selain berbahaya bagi masyarakat, juga dapat mengganggu keselamatan perjalanan KCJB.

“KCIC bersama seluruh stakeholder terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai saluran yang tersedia. Harapannya masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga dan melindungi proyek strategis nasional kebanggaan Indonesia ini,” tutup Emir.(fer)

Exit mobile version