Peran Strategis EPC Dukung Kemajuan Industri Nasional

epc

Ilustrasi. Rancang bangun industri berperan penting sebagai lokomotif penggerak kemajuan industri Indonesia. Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Perusahaan Rancang Bangun Industri atau Engineering, Procurement and Construction (EPC) sangat berperan penting sebagai lokomotif penggerak kemajuan industri Indonesia, utamanya bagi tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Hal itu menjadi kesimpulan yang dapat ditarik dari acara diskusi media dan Forum Wartawan Industri bertajuk ‘Peran Penting Jasa Rancang Bangun Industri (EPC) untuk Mendukung Pembangunan Industri Nasional’, di Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Jumat (9/6/2023) lalu.

Sebagai negara berkembang, saat ini Indonesia memiliki beberapa perusahaan yang bergerak di bidang EPC, di antaranya PT Rekayasa Industri (Rekind), PT Triparta Engineers and Constructors, serta PT Inti Karya Persada Teknik (IKPT).

“Terdapat 10 jasa industri yang diprioritaskan, salah satunya jasa EPC. Industri jasa ini telah memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi selama satu dekade terakhir, yang semula 44 persen pada tahun 2010 menjadi 56,34 persen di tahun 2020,” ujar Surya Akbar Wijaya, Subkoordinator Fungsi Pengembangan Teknologi Industri Kemenprin, Sabtu (17/6/2023).

Selaras dengan pernyataan dari perwakilan Kemenperin, sektor EPC memiliki peran penting dalam pertumbuhan Indonesia dan mampu menjadi lokomotif pembangunan dalam beberapa sektor dengan kontribusi investasi 42,1 persen pada sektor industri dan 23 persen pada sektor energi.

“Ini tentunya tidak terlepas dari peran penting para insinyur atau engineer EPC pada seluruh proses dari perencanaan dan desain hingga integrasi dan koordinasi,” tutur Ketua Komite Internasional Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Raymond Rasfuldi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Abdulah menyampaikan, guna memenangkan persaingan khususnya dengan pemain EPC saing sekaligus memastikan adanya transfer ilmu pengetahun dan teknologi, perlu dilakukan adanya kolaborasi untuk membentuk suatu konsorsium antara EPC luar negeri dan dalam negeri dalam pengerjaan sebuah proyek strategis.

Jika perancangan dan pembangunan dari industri petrokimia mampu berjalan sesuai dengan peta jalan yang telah ditetapkan, maka subtitusi dari nilai impor yang kini masih tinggi akibat kebutuhan domestik belum mencukupi, masih bisa dikurangi karena memang industri ini sangat menjanjikan apabila bisa dikerjakan di dalam negeri.

Adapun potensi sumber energi masa depan ramah lingkungan yang dikembangkan oleh Rekind merupakan bagian penting dalam peta jalan transisi energi. Tak hanya itu, Rekind juga memiliki banyak pengalaman dalam mengerjakan proyek industri hilir, mulai dari pembangunan pabrik hingga infrastruktur pendukungnya. (rmn)

Exit mobile version