Webinar Sinarmas MSIG Life Bahas Fenomena Generasi Sandwich di Indonesia

sinarmas

Webinar membahas secara mendalam isu generasi sandwich di Indonesia. Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – narmas MSIG Life, bekerja sama dengan The Jakarta Post, mengadakan Webinar Spotlight ke-14 Jakarta Post yang berjudul Ultimate Guide for Sandwich Generation: Essential Financial Planning for etirement. Webinar membahas secara mendalam isu generasi sandwich di Indonesia.

“Aku sendiri merupakan bagian dari generasi sandwich, karena kedua orang uaku sudah pensiun dan aku memiliki dua anak sendiri, dan menurutku kesadaran akan topik ini baru dimulai dengan generasiku,” ujar CEO dan Co-Founder platform edukasi orangtua Parentalk.id Nucha Bachri dalam keterangan, Senin (3/7/2023).

“Menurutku, istilah ini sendiri masih cukup baru di Indonesia, dan tidak banyak orang yang menyadari bahwa mereka bagian dari generasi sandwich, padahal banyak individu di negara ini mengalami fenomena ini,” imbuhnya.

Menurut dia, pihaknya telah menciptakan konten yang membahas apa yang harus dilakukan oleh generasi muda sebelum menetap dengan pasangan mereka.

“Selalu melakukan refleksi diri, dan mengevaluasi apa yang kamu butuhkan baik secara mental maupun finansial. Terutama di Indonesia di mana budaya menggabungkan dua keluarga menjadi satu sangat kuat, tanggung jawab seringkali meluas kepada anggota keluarga dari orang yang ada dalam hubungan tersebut juga,” ucapnya.

“Kamu perlu membuat rencana keluarga yang berkomunikasi dengan pasanganmu mengenai apa yang kamu butuhkan, mencakup aspek mental dan finansial hubungan kalian,” imbuhnya.

Head of Corporate Sales at Sinarmas MSIG Life Ayu Meidyawati menuturkan, rantai generasi sandwich dapat diputuskan atau setidaknya dikurangi efeknya, karena kemajuan teknologi di era digital.

“Sekarang orang bisa dengan mudah mempelajari produk keuangan dan meningkatkan literasi keuangan mereka melalui platform media sosial yang edukatif, informasi penting sekarang jauh lebih mudah diakses,” kata Ayu.

Ia menambahkan, bahwa kesadaran keuangan dapat dibagi dalam hiearki piramida. Dasar dari prioritas keuangan harus terdiri dari keamanan keuangan, yang meliputi arus pemasukan yang konsisten, ketersediaan dana darurat, dan penganggaran. Aspek lain dari keamanan keuangan di atas aspek yang telah disebutkan adalah pengelolaan risiko dan perlindungan, termasuk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

Menurut dia, tingkatan yang lebih tinggi dari piramida tersebut adalah kenyamanan keuangan, aspek ini terdiri dari investasi seperti properti, pendapatan pasif, dana pensiun, dan dana warisan.

“Makin awal kalian mulai mengenali di mana posisi masing masing dalam skala prioritas ini, makin cepat kalian dapat bertindak untuk mendistribusikan sumber daya keuangan untuk mencapai tahap di mana kalian merasa nyaman secara finansial dan aman,” jelasnya. (ibs)

Exit mobile version