Harga Telur dan Daging Ayam Susah Turun, Ini Alasannya

ayam

Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi (tengah), dalam sebuah kesempatan belum lama ini. Foto: Dokumen Bapanas

INDOPOS.CO.ID – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, fluktuasi harga telur ayam maupun daging ayam di pasaran sedang dalam proses menuju kesetimbangan baru.

Kenaikan harga telur dan daging ayam merupakan dinamika, yang tidak bisa dihindari karena kenaikan biaya pokok produksi yang membebani produsen. Itu diklaim terjadi di seluruh dunia.

“Jadi kenaikan harga yang ada di lapangan saat ini, sedang membentuk kesetimbangan baru di mana harga telur dan ayam boiler tidak terlepas dari struktur biaya yang membentuk harga di tingkat hilir,” kata Arief dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu (22/7/2023).

Kenaikan harga dipengaruhi misalnya dengan naiknya harga Day Old Chicken (DOC), yang sebelumnya Rp5.000 saat ini sampai Rp8.000 per ekor. Harga jagung dulu Rp3.150 per kg saat ini Rp 5.000 per kg. Bahkan sebelumnya sampai di atas Rp. 6.000 per kg.

“Tugas kita bersama menjaga kewajaran harga di tiga lini yaitu di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen sesuai arahan Bapak Presiden (Joko Widodo),” ucap Arief.

Bapanas telah mengeluarkan regulasi yang mengatur kenaikan harga acuan, melalui Perbadan 5 tahun 2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras.

Kebijakan tersebut bertujuan, untuk mengatasi disparitas harga produksi dan harga jual ayam di pasaran. “Jangan sampai harga murah di atas kertas tapi sedulur peternak bangkrut, malah tidak ada telur nanti di masyarakat,” tutur Arief.

Adapun berdasarkan panel harga pangan Bapanas, dalam sepekan terakhir (14-21 Juli 2023) harga rata-rata nasional daging ayam ras di tingkat produsen stabil di Rp23.880 per kg, telur ayam ras turun sekitar 0,34 persen di rata-rata Rp26.570 per kg dan jagung pipilan kering mengalami penurunan 0,21 persen di rata-rata Rp. 4.800 per kg.

Sementara itu di tingkat konsumen daging ayam ras mengalami penurunan 0,53 persen dengan rata-rata Rp37.400 per kg, telur ayam ras turun sekitar 0,36 persen di rata-rata Rp30.780 per kg dan jagung pipilan kering mengalami penurunan 0,16 persen di rata-rata Rp6.300 per kg. (dan)

Exit mobile version