INDOPOS.CO.ID – Pembebasan bea masuk impor Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN dan lainnya telah memiliki berbagai perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA). Hal ini untuk memudahkan dan meningkatkan perdagangan antar negara.
“Kami gunakan ASEAN free trade untuk mendatangkan produk dari China,” ujar Dirut PT Sicoma Indo Perkasa Rendy Sesario kepada INDOPOS.CO.ID, Rabu (13/9/2023).
Ia mengaku dengan kebijakan tersebut bisa menekan biaya. Karena, produk masuk dalam negeri dalam bentuk jadi. “Jadi produk datang sudah bentuk jadi, bukan printilan,” ungkapnya.
Ia menyebut, sejak 2018 lalu sedikitnya 1.200 unit kendaraan sudah masuk ke Indonesia. Dan 70 persen masuk di sektor pertambangan. “Target kami tahun ini 500 unit. Sasaran pada kontraktor lama,” bebernya.
“Turunnya sektor pertambangan tidak signifikan menurunkan penjualan. Yang bermasalah itu kan kontraktor baru,” imbuhnya.
Ia menambahkan, selain sektor pertambangan sektor perkebunan kelapa sawit menjadi sasaran penjualan produk. Sejak 2016, PT Sicoma Indo Perkasa (SIP) fokus pada sektor konstruksi. Produk Concrete Machinery tersebut Brand “Sicoma Zhuhai” yang merupakan perusahaan manufaktur concrete machinery terbesar di China.
Pada 2021, SIP mengembangkan bisnis ke arah pertambangan dengan menjadi dealer Excavator dengan merk “Sunward”. Sunward sendiri merupakan perusahaan milik pemerintah daerah Hunan yang telah berdiri sejak 1999.
Sunward memiliki lebih dari 200 produk unggulan dan masuk ke dalam “Top 50 Global Construction Machinery Manufacturers”. Sejak pertama menggandeng Sunward, PT Sicoma Indo Perkasa telah menjual lebih dari 1.000 unit baik Excavator, Wide Body Dump Truck, Wheel Loader, BullDozer, Hydraulic Breaker SUNWARD.
Diketahui, Indonesia sendiri memiliki FTA dengan sesama negara-negara anggota ASEAN (ATIGA), bersama China (ACFTA), Korea Selatan (AKFTA), Jepang (IJEPA) dan (AJCEP) , India (AIFTA), Australia dan Selandia Baru/New Zealand (AANZFTA), Pakistan (IPPTA), Hong Kong, China (AHKFTA), Chile (IC-CEPA), dan Palestina.
Melalui FTA, setiap negara yang bergabung dapat menekan biaya produksi dan juga barang yang diekspor bisa bersaing, karena FTA mengurangi komponen biaya ekspor yaitu pungutan impor di negara tujuan ekspor. Sehingga nantinya barang ekspor bisa bersaing dengan barang ekspor negara lainnya yang belum memiliki FTA dengan negara tujuan ekspor. (nas)