Inovasi Teknologi Vokasi Siap Bersaing di TEI 2023

vokasi

Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Nunung Martina dengan genteng plastik. (Nasuha/ INDOPOS.CO.ID)

INDOPOS.CO.ID – Indonesia masuk dalam negara yang kerap dilanda gempa. Tak sedikit korban meninggal dan luka-luka akibat tertimpa bahan kontruksi bangunan.

“Kami melakukan riset untuk menekan angka korban akibat gempabumi, terutama disebabkan tertimpa bahan bangunan seperti genteng,” ujar Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) Nunung Martina di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Menurut Nunung, setidaknya membutuhkan waktu selama 6 bulan untuk melakukan riset. Dan 2,5 bulan untuk proses produksi.

“Pada riset kami ciptakan genteng plastik, dengan bahan baku material limbah,” katanya.

Dikatakan dia, di tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar Gebang plastik jenis kresek tidak banyak dipungut para pemulung. Sehingga, bahan baku cukup melimpah.

“Produk inovasi ini sepenuhnya tidak menggunakan bahan baku plastik, tapi juga menggunakan bahan polimer lainnya,” bebernya.

“Jadi material sangat fleksibel dan kami terus melakukan riset. Ke depan kami tengah riset untuk pembuatan reng dan usul,” imbuhnya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah mendaftarkan hal paten. Dan jenis kontruksi genteng plastik ini akan dijual dengan harga Rp 8 ribu.

Diketahui, produk inovasi genteng plastik tersebut bahkan mengisi Trade Expo Indonesia (TEI) 2023. Plt Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) Uuf Brajawidagda mengatakan, pendidikan vokasi ingin selaras dengan bidang ekonomi.

“Dunia fashion saat ini lagi digalangkan pemerintah. Kami hadir di TEI 2023 bersama pelaku industri,” ujarnya.

Ia menyebut, setidaknya ada 6 pendidikan vokasi yang akan hadir di TEI 2023. Di antaranya SMK Rus Kudus, Politeknik Astra, Politeknik Negeri Batam, SMKN 5 malang, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri media Kreatif.

“Ini potensi dukung ekosistem perdagangan. Apalagi ada 14 ribu SMK, 262 Politeknik dan 10 ribu LKP,” bebernya.

Di tempat yang sama, Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Miftah Farid mengatakan, pelaksanaan TEI 2023 bertujuan untuk meningkatkan ekspor.

“Kita siapkan produk terbaik. Agar bisa berkontribusi pada ketahanan ekonomi nasional dan global,” katanya. (nas)

Exit mobile version