S-TUJU Hadir sebagai Pilar Fundamental untuk Memajukan Industri Pariwisata

eko

Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Florida Pardosi (kiri), pada acara pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Desa Wisata berlokasi di Hotel Grand Rohan Yogykarta, pada Minggu-Senin (16-17/10/2023). Foto: Kemenparekraf

INDOPOS.CO.ID – Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkenalkan aplikasi barunya, yakni S-TUJU (Sistem Manajemen Pelatihan Terintegrasi untuk Maju).

Sebagai tahap uji coba aplikasi ini, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf menyelenggarakan Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Desa Wisata di Yogykarta pada 16-17 Oktober 2023 lalu.

Florida Pardosi, sosok penting di belakang inovasi ini menjelaskan S-TUJU bukan sekedar aplikasi, melainkan pilar fundamental untuk memajukan industri pariwisata.

“Integrasi data, kemudahan akses dan analisis mendalam yang disajikan S-TUJU memungkinkan pelaku usaha dan peserta pelatihan memperoleh pemahaman mendalam tentang seluk-beluk pelatihan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (19/10/2023).

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana harian (Plh.) Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kurniawan menyampaikan, dalam pengembangan desa wisata perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan sebagai tindak lanjut Sosialisasi Sadar Wisata (SSW).

“Pelatihan tidak hanya dilakukan bagi pelaku pariwisata, tetapi juga para masyarakat setempat. Untuk itu kami menyambut baik adanya S-TUJU ini karena mampu menjadi platform pelatihan yang dapat diakses oleh masyarakat luas,” tuturnya.

Pada pelatihan yang dilaksanakan pada 16-17 Oktober 2023 itu, salah satu peserta, Linda Kusumawati dari Desa Bumiharjo berbicara dengan antusias tentang pengalamannya.

“S-TUJU memberikan kami akses tak terbatas ke informasi pelatihan. Pre-test dan post-test memberi gambaran langsung tentang perkembangan pemahaman materi kami. Dan yang paling mengagumkan, kami bisa mengunduh sertifikat pelatihan kami secara langsung dari aplikasi ini,” kata dia.

Pendapat serupa juga datang dari Hanif, seorang pelatih yang secara aktif menggunakan S-TUJU. Menurutnya aplikasi ini menggabungkan keindahan dan keefektifan. Namun, ada potensi yang belum dimaksimalkan, terutama dalam analisis data.

“Dengan penambahan analisis yang lebih terperinci, seperti pemetaan usia peserta, kita dapat memahami pelaku pariwisata lebih mendalam dan merancang pelatihan yang lebih tepat sasaran,” jelasnya.

Perwakilan industri, Co-Founder and Chief Executive Officer (CEO) Atourin, Benarivo Triadi Putra menyoroti dampak S-TUJU dalam merangsang modernisasi pelatihan.

“S-TUJU adalah jembatan antara manajemen data dan teknologi digital. Ini adalah tonggak penting menuju masa depan pelatihan pariwisata. Kami percaya, dengan pengembangan berkelanjutan, sistem ini akan mendukung pertumbuhan industri pariwisata secara menyeluruh,” ujarnya.

Dengan adopsi S-TUJU, industri pariwisata Indonesia melangkah maju ke arah transformasi menyeluruh. Teknologi bukan hanya menjadi alat bantu, tapi sebuah kunci pembuka pintu masa depan cerah bagi desa wisata dan para pelaku usahanya. (ibs)

Exit mobile version