Promosi Tanpa Effort untuk Sukses Berbisnis ala Ninja Xpress dan Fellexandro Ruby

ninja

INDOPOS.CO.ID – Di era digital yang terus berkembang, promosi tanpa usaha menjadi semakin relevan dan penting bagi para pelaku bisnis. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial, peluang untuk mempromosikan produk atau layanan tanpa upaya besar semakin terbuka lebar. Berdasarkan survei Suara UKM Negeri Vol. 1, 32% UKM harus mengeluarkan promosi yang lebih sering untuk mendatangkan pelanggan. Ninja Xpress bersama dengan Fellexandro Ruby, seorang content creator sekaligus entrepreneur, membagikan tips promosi tanpa effort melalui Product Market Fit.

Product Market Fit adalah sebuah konsep yang merujuk pada kondisi di mana produk atau layanan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan sesuai dengan kebutuhan pasar dan mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan. Keberhasilan mencapai Product Market Fit menjadi kunci utama bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, meningkatkan tingkat loyalitas konsumen, serta memberikan keunggulan kompetitif yang diperlukan untuk bersaing di pasar yang kompetitif. UKM dapat membagi proses pengembangan produknya menjadi dua fase:

1. Fase Pre Product
Pada langkah ini, kita akan menilai apakah produk yang sedang kita kembangkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Saat mengembangkan produk, penting untuk membuat sampel atau uji coba produk terlebih dahulu, dan kemudian meminta pendapat dari konsumen. Caranya:
– Get out of the building
Dalam pendekatan ini, UKM dapat mendatangi langsung konsumen target untuk menawarkan produknya. Misalnya, Mentor Gue, usaha milik Ruby, mengunggah konten di platform seperti Youtube dan Spotify sebagai contoh produk, untuk mengukur minat masyarakat.
– Lihat langsung ketertarikan konsumen
Saat memberikan sampel produk kepada konsumen, penting untuk memperhatikan kesan pertama mereka terhadap produk, baik dari segi fungsionalitas maupun tampilan visual. Bahkan jika ada reaksi seperti “Wow, saya baru tahu ada produk ini,” itu menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin menjadi solusi yang tepat untuk kebutuhan mereka.
– Tawarkan konsumen untuk beli
Menurut Ruby, orang yang kurang tertarik dengan produk biasanya melihatnya sebagai vitamin, artinya produk tersebut dianggap bermanfaat tetapi dapat ditemukan dalam produk lain. Namun, bagi orang yang sungguh-sungguh berminat, produk dianggap sebagai obat yang wajib dibeli dan digunakan karena sangat bermanfaat bagi mereka.

2. Fase Post Product
Setelah tahap pengembangan produk, uji coba sampel, dan penjualan, penting untuk melakukan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah produk tersebut sudah mencapai Product Market Fit dan menemukan area-area yang perlu diperbaiki. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan pada tahap ini:
– Retention Rate
Retention Rate adalah indikator untuk mengukur jumlah penjualan setelah peluncuran produk dalam periode waktu tertentu. Biasanya, penjualan awal cenderung tinggi karena produk dibeli oleh kerabat, teman dekat, atau konsumen yang sudah mengenal bisnismu. Namun, penting untuk memeriksa apakah penjualan kemudian mencapai titik stabil di mana konsumen yang pernah membeli produk melakukan pembelian lagi. Untuk menghitungnya, bandingkan jumlah konsumen yang melakukan pembelian berulang dengan total konsumen yang pernah membeli dalam periode tertentu.
– Customer Lifetime Value
Customer Lifetime Value (CLV), adalah metrik dalam pemasaran dan analisis bisnis yang mengukur nilai finansial yang dihasilkan dari seorang pelanggan selama mereka berinteraksi dengan bisnis atau merek dalam periode waktu tertentu. CLV memberikan informasi tentang pendapatan bersih yang dapat diharapkan dari seorang pelanggan selama mereka menjalin hubungan dengan bisnis tersebut.
– Cost Per Acquisition (CPA)
CPA (Cost Per Acquisition) adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap konsumen yang berhasil ditarik melalui promosi. Misalnya, jika Anda menghabiskan 10 juta rupiah untuk promosi dan menarik 1,000 konsumen, CPA-nya adalah 10 ribu rupiah per orang. Saat produk Anda sudah sangat diminati oleh konsumen (Product Market Fit), biaya untuk menarik konsumen cenderung rendah bahkan hampir nol.
– Word of Mouth
Ketika konsumen memuji produk Anda dan merekomendasikannya kepada orang lain, itu artinya bisnismu telah mendapat word of mouth positif. Tanda ini bisa dilihat dari ulasan, komentar, dan peringkat di media sosial. Konsumen yang puas cenderung memberikan testimoni yang jujur secara gratis.

Andi Djoewarsa, Chief Marketing Officer Ninja Xpress, mengatakan, “Dalam bisnis, penting memahami apa yang diinginkan pelanggan dan bagaimana memberi mereka produk yang mereka sukai. Dengan memahami biaya promosi per pelanggan dan mendengar testimoni positif dari konsumen, bisnis dapat tumbuh secara alami. Ingatlah, kunci sukses terletak pada kepuasan pelanggan dan rekomendasi dari mulut ke mulut. Dengan pendekatan ini, setiap bisnis memiliki peluang untuk sukses dan bertahan di pasar”. (adv)

Exit mobile version