PHM Peroleh Persetujuan FID Proyek OPLL-3B Offshore

PHM Peroleh Persetujuan FID Proyek OPLL-3B Offshore - migas 2 - www.indopos.co.id

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menerima persetujuan Final Investment Decision (FID) dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina untuk melanjutkan pelaksanaan proyek OPLL-3B Offshore senilai lebih dari USD300 juta di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, Provinsi Kalimantan Timur. Foto: PHM

INDOPOS.CO.ID – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) telah menerima persetujuan Final Investment Decision (FID) dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina untuk melanjutkan pelaksanaan proyek OPLL-3B Offshore senilai lebih dari USD300 juta di Wilayah Kerja (WK) Mahakam, Provinsi Kalimantan Timur.

Lingkup kegiatan proyek OPLL-3B Offshore berupa pengeboran dan penyambungan 32 sumur infill, serta kegiatan perforasi dan pengendalian kepasiran (workover) yang akan dibutuhkan pada sumur-sumur di lapangan lepas pantai Peciko, South Mahakam dan Sisi Nubi di WK Mahakam. Pengeboran direncanakan secara bertahap mulai tahun 2024.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), John Anis menyampaikan, Perusahaan terus komitmen untuk berinvestasi dalam pengeboran sumur-sumur eksplorasi dan eksploitasi guna mendukung pencapaian target produksi migas nasional, kebijakan transisi energi dan target net zero emmision PT Pertamina (Persero).

“WK Mahakam merupakan salah satu tulang punggung produksi migas Indonesia. Saat ini produksi gas WK Mahakam dikomersialisasikan untuk memenuhi kebutuhan industri pupuk, petrokimia, pembangkit listrik, serta gas kota di wilayah Kalimantan Timur,” katanya, dalam keterangan tertulis, Senin (18/12/2023).

Sedangkan sebagian lainnya digunakan sebagai gas alam cair (LNG) melalui fasilitas PT Badak NGL, untuk memenuhi kontrak domestik dan kelebihannya jika ada digunakan untuk ekspor sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Proyek OPLL-3B Offshore ini diharapkan akan menambah cadangan migas dan berkontribusi pada keberlanjutan produksi WK Mahakam, menciptakan value creation bagi perusahaan, serta memberikan multiplier effect bagi ekonomi regional.

“Kami terus melakukan langkah strategis untuk melakukan pengembangan sumur migas agar memberikan nilai yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan,” tuturnya.

John berharap sumur-sumur produksi pada proyek ini dapat meningkatkan cadangan WK Mahakam sekitar 75 Bcf gas dan 1 MMbbl kondensat.

“Produksi puncak dari proyek ini diprediksi akan tercapai di tahun 2026, yaitu sekitar 70 MMscfd untuk gas dan 1.200 bbls/day kondensat,” ungkapnya.

John juga menjelaskan, potensi pengembangan yang mendasari proyek OPLL-3B Offshore teridentifikasi berkat insentif Migas dari Pemerintah Indonesia yang diberikan kepada PHM pada tahun 2021 lalu.

Menurutnya, insentif yang dberikan pemerintah telah memberikan dampak positif pada peningkatan kemampuan PHM dalam berinvestasi, baik dalam proyek pengembangan lapangan yang existing (eksploitasi) maupun dalam upaya mencari sumber daya migas baru melalui kegiatan eksplorasi.

“Dengan adanya insentif berupa perbaikan fiscal term bagi WK Mahakam, PHM dapat terus melakukan terobosan dengan menerapkan inovasi dan aplikasi teknologi untuk mendapatkan sumber daya yang marginal,” sebutnya.

Menurutnya, pengembangan lapangan existing melalui pengeboran sumur-sumur baru pasca pemberian insentif telah memberikan data-data subsurface baru sehingga membuka peluang lahirnya proyek pengembangan baru, baik infill dan step-out.

“Kami terus melakukan studi, mempersiapkan rencana-rencana pengembangan ke depan dan mengupayakan inovasi-inovasi teknik dalam rangka keberlanjutan produksi migas dari WK Mahakam,” pungkasnya. (rmn)

Exit mobile version