Naik 15,1 Persen, Laba Bersih BNI Capai Rp15,8 Triliun

bni

Grha BNI. Foto: Dokumen BNI

INDOPOS.CO.ID – PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI mencatat laba bersih naik 15,1 persen secara year on year (YoY), mencapai Rp15,8 triliun. Ini sejalan dengan estimasi konsensus analis yang memperkirakan laba bersih BNI dapat tembus Rp21 triliun di 2023.

Memasuki tahun politik di 2024, kinerja bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kuat di international banking tersebut diramal tetap ‘kinclong’. Laba bersih BNI diperkirakan tembus Rp25 triliun di 2024 atau tumbuh 17 persen jika dibanding estimasi tahun 2023.

“Peningkatan cakupan NPL dan latar belakang makro yang stabil menunjukkan kemampuan untuk menurunkan biaya kredit tahun depan,” tulis Mandiri Sekuritas dalam catatannya, seperti dikutip, Jumat (5/1/2024).

Terkait penyaluran kredit, Indo Premier Sekuritas meramal BNI dapat mencapai pertumbuhan kredit 9 persen di 2024. Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas memperkirakan BNI mampu menyalurkan kredit dengan pertumbuhan 10 persen di 2024.

Kemudian dari sisi funding, analis juga sepakat bahwa total Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI masih dapat tumbuh 8 persen. Mirae Asset Sekuritas bahkan meramal proporsi dana murah atau yang dikenal dengan Current Account Saving Account (CASA) BNI dapat mencapai 74 persen.

Selain dari sisi outlook laba bersih yang tumbuh double digit serta fungsi intermediasi yang berjalan optimal, analis juga memandang valuasi BNI tergolong atraktif. Ciptadana Sekuritas dalam laporan risetnya menilai, saham BNI masih ditransaksikan dengan valuasi termurah dibandingkan dengan saham big-4 lain.

Prospek yang tetap cerah di tengah berbagai tantangan yang ada serta valuasi yang murah juga membuat analis masih memberikan rekomendasi beli saham BNI. Bahkan, Mirae Asset Sekuritas merevisi naik target harga saham BNI.

“Kami meneruskan basis penilaian kami ke FY24F, sehingga menghasilkan peningkatan TP menjadi Rp6.200 (sebelumnya Rp5.475) dengan rekomendasi Beli, yang mencerminkan target P/B sebesar 1,5x,” tulis Mirae Asset Sekuritas dalam laporan risetnya, seperti dikutip, Jumat (5/1/2024).

Analis juga terbuka dengan potensi re-rating saham BNI. UOB Kay Hian Sekuritas memberikan catatan terkait valuasi BNI. Pemeringkatan ulang penilaian akan didorong oleh perbaikan ROAE, dimana manajemen menargetkan mencapai 18 persen pada tahun 2025.

“ROE BNI mengalami tren naik hingga 15,5 persen pada 9M23 vs 2,6 persen pada tahun 2020, dan lebih tinggi dari 13,4 persen pada tahun 2019,” tulis UOB Kay Hian Sekuritas dalam catatan risetnya, seperti dikutip, Jumat (5/1/2024).

Untuk diketahui, di awal perdagangan tahun 2024, harga saham BNI melesat dan bahkan menyentuh all-time-high. Sejak awal 2024, harga saham bank BUMN dengan logo ‘46’ ini terpantau naik 5,12 persen. (rmn)

Exit mobile version