INDOPOS.CO.ID – Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran Arief Rosyid berpandangan, dalam menuju Indonesia Emas 2045 dan negara maju membutuhkan jumlah pengusaha mencapai 14 persen. Karenanya pemahaman dan inisiatif mendorong kebijakan perpajakan dapat memacu tumbuhnya angka pengusaha.
“Karena kita kan ingin meraih Indonesia Emas, tapi jumlah terkendala jumlah pengusaha masih 3,7 persen. Kita memerlukan persentase pengusaha hingga 12 bahkan 14 persen,” kata Arief dalam diskusi publik soal Arah Kebijakan Perpajakan Prabowo-Gibran terhadap Pengusaha Muda di Jakarta dikutip, Jumat (5/1/2024).
Menurutnya terobosan dalam kebijakan pajak dapat meningkatkan iklim usaha khususnya bagi pengusaha muda. Kebijakan pajak tepat sasaran membuat pengusaha besar akan semakin baju, dan usaha kecil semakin mendapat afirmasi atau dorongan untuk menjadi besar.
“Diharapkan, lebih banyak terobosan kebijakan perpajakan sehingga ke depan iklim usahanya bisa oke,” ucapnya.
Dewan Pakar TKN Bidang Perpajakan dan Penerimaan Negara Edy Slamet Irianto mengatakan, paslonnya berencana membentuk badan penerimaan negara (BPN). Sebab, selama ini dipandang transformasi perpajakan 1983 sampai tahun 2024 belum berhasil mendongkrak tax ratio di atas 10 persen. Namun, itu pernah 12 persen pada tahun 2006.
“Karena itu, penerimaan negara perlu dikelola oleh lembaga yang mempunyai kewenangan yang setara dengan kementerian lain, supaya ada efektivitas dalam hal kinerjanya,” ujar Edy.
Maka pentingnya memberikan insentif perpajakan terhadap pengusaha-pengusaha baru. “Memberikan fasilitas perpajakan yang memang memungkinkan untuk UMKM bisa berkembang dan memiliki daya beli tinggi terhadap kegiatan ekonomi,” jelas Edy. (dan)