BUMI Catat Pendapatan USD4,8 Miliar selama 9 Bulan pada 2023

Dileep-Srivastava

Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava, dalam Paparan Publik Tahunan di Jakarta, Rabu 6 Desember 2023. Foto: BUMI

INDOPOS.CO.ID – PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mencatat pendapatan USD4,8 miliar sampai September 2023. Pendapatan itu turun 24 persen secara year-on-year (yoy), dari sebelumnya USD6,3 miliar per September 2022. Situasi kondisi geopolitik dan ekonomi global, harga batubara yang menurun dan ketidakpastian pasar batu bara turut menjadi penentu dalam pendapatan BUMI.

Pembayaran royalti sebesar 32 persen termasuk pajak dan subsidi harga domestik juga memberikan kontribusi besar berkurangnya pendapatan BUMI. Kondisi ini diperburuk dengan naiknya harga bahan bakar yang dan meningkatnya stok persediaan serta tingginya angka produksi batubara di India dan Tiongkok, bahkan di dalam negeri.

Hingga akhir September 2023, BUMI memproduksi batu bara sebesar 56,2 juta ton. Angka ini meningkat 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 53,7 juta ton. Peningkatan produksi ini secara umum bisa dikaitkan dengan kondisi cuaca yang mendukung di area tambang. Sedangkan penjualan BUMI meningkat 5 persen dari tahun lalu di tengah penurunan harga batu bara sebesar 28 persen menjadi USD85,2/t dari USD118,7/t tahun lalu.

BUMI telah mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar US$58,3 juta.

Director & Corporate Secretary PT BUMI Resources Tbk Dileep Srivastava, mengatakan prioritas utama BUMI saat ini adalah mengoptimalkan biaya, menerapkan digitalisasi, mengupayakan bauran energi, menyesuaikan produksi dengan kebutuhan pasar dan memastikan inventori yang rendah guna mengoptimalkan modal kerja.

“Prioritas utama BUMI saat ini adalah mengoptimalkan biaya, menerapkan digitalisasi, mengupayakan bauran energi, menyesuaikan produksi dengan kebutuhan pasar dan memastikan inventori yang rendah guna mengoptimalkan modal kerja,” ujar Dileep Srivastava, dalam Paparan Publik Tahunan di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Prospek untuk 2024 terlihat lebih baik dengan asumsi harga batu bara yang meningkat, penurunan harga bahan bakar, produksi batu bara yang lebih tinggi, dan peningkatan kontribusi anak perusahaan. (srv)

Exit mobile version