Gibran Ungkap Impor Minyak Indonesia Berhasil Turun dengan Pengembangan Energi Terbarukan

Debat Pilpres

Debat-JCC

Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam Debat Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Foto: Tangkapan layar Youtube

INDOPOS.CO.ID – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Indonesia berhasil menurunkan nilai impor minyak melalui energi terbarukan seperti B35 dan B40.

“Sekarang sudah terbukti dengan adanya B35 dan B40, ini sudah mampu menurunkan nilai impor minyak kita, meningkatkan nilai tambah produksi sawit di dalam negeri dan juga lebih ramah lingkungan,” ungkap Gibran, dalam sesi Debat Cawapres, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (21/1/2024) malam.

Indonesia, kata Gibran, harus terus mendorong transisi menuju energi hijau ke depannya.

“Kita tidak boleh lagi ketergantungan pada energi fosil. Kita dorong terus energi hijau yang berbasis bahan baku nabati, seperti yang saya katakan tadi, bioetanol, bioavtur, dan biodiesel,” tuturnya.

Gibran pun mengingatkan perihal tantangan yang harus diantisipasi, yaitu mencari titik keseimbangan atau titik tengah. Pasalnya, untuk menggenjot hilirisasi industri, Indonesia juga harus tetap menjaga kelestarian lingkungan.

“Kita ingin meningkatkan produktifitas petani dan juga sektor maritim, tapi kita juga wajib menjaga keseimbangan alam. Dalam pelaksanaannya tentu Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) itu wajib, analisa lingkungan juga wajib, sustainability report wajib juga, dan jangan sampai ada alih fungsi lahan yang sekiranya merugikan pengusaha lokal, UMKM lokal ataupun masyarakat adat setempat,” jelasnya.

Sementara itu, saat berbicara mengenai insentif untuk energi tebarukan di Indonesia, Gibran memberi contoh pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terdapat di Cirata, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.

Untuk PLTS tersebut, kata dia, sejumlah insentif yang telah diterapkan mulai dari tax allowance hingga pembebasan biaya modal. Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk berinvestasi di bidang transisi energi hijau. (dil)

Exit mobile version