Beras Langka dan Mahal, DPR: Akibat Kebijakan Bansos yang Ugal-ugalan

Beras Langka dan Mahal, DPR: Akibat Kebijakan Bansos yang Ugal-ugalan - beras - www.indopos.co.id

Ilustrasi. Foto: Dok. Dinas Pertanian Provinsi Banten

INDOPOS.CO.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Netty Prasetiyani Aher mengatakan, langkanya dan mahal harga beras di pasaran disebabkan kebijakan bansos yang salah penerapan. Kondisi tersebut, menurut dia, sudah sangat mengkhawatirkan.

“Ini bisa menurunkan daya beli masyarakat terhadap bahan pokok. Padahal sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadan dan Idul Fitri di mana kebutuhan akan bahan pokok meningkat,” ujar Netty dalam keterangannya, Sabtu (24/2/2024).

Dia tak sependapat dengan pemerintah yang menyebut langka dan mahalnya beras di pasaran karena perubahan cuaca yang membuat hasil panen turun.

“Alasan adanya El Nino dan gagal panen bukanlah faktor tunggal yang membuat beras menjadi langka dan mahal,” ucapnya.

“Tapi kebijakan bansos yang ugal-ugalan tanpa memikirkan ketersediaan pasokan juga menjadi faktor penyebab beras langka,” tambahnya.

Netty meminta pemerintah melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan aksi nyata daripada sibuk klarifikasi soal bansos dan kelangkaan beras.

“Tanggung jawab negara untuk menyediakan bahan pangan murah dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.

“Segera atasi kelangkaan dan kemahalan ini dengan cara-cara efektif, seperti operasi pasar dan kontrol distribusi. Pastikan tidak ada kelompok yang bermain di air keruh, misalnya, adanya penimbunan guna mengeruk keuntungan,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version