BTN Bagikan Dividen Rp700,19 Miliar

RUPST

btnip

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon L.P. Napitupulu (ketiga dari kanan) bersama Komisaris Utama BTN Chandra M Hamzah (kiri) dan jajaran direksi serta komisaris, di sela acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 di Menara BTN, Jakarta, Rabu (6/3/2024). Foto: BTN

INDOPOS.CO.ID – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyetujui pembagian dividen sebesar 20 persen atau Rp700,19 miliar dari laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp3,5 triliun. Sebesar 80 persen atau sejumlah Rp2,8 triliun akan digunakan sebagai saldo ditahan untuk pengembangan usaha perseroan.

Nilai pembagian dividen tersebut setara dengan Rp49,89 per lembar saham yang akan dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham, yakni Pemerintah Republik Indonesia sebesar 60 persen dan Publik sebesar 40 persen.

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, nilai pembagian dividen tahun buku 2023 meningkat sekitar 15 persen dari total dividen tahun buku 2022 sekitar Rp609 miliar. Pembagian dividen tahun buku 2023 merupakan komitmen perseroan untuk meningkatkan kontribusi kepada pemerintah, serta upaya perseroan untuk meningkatkan shareholders value kepada investor.

“Pemberian dividen sebesar 20 persen tetap akan dapat menjaga rasio permodalan perseroan pada tahun 2024 di atas persyaratan regulator. Kami berharap dengan pembagian dividen ini para investor makin setia dengan saham BBTN,” kata Nixon pada konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 di Menara BTN, Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Dengan komposisi saham pemerintah sebesar 60 persen, perseroan akan menyetorkan dividen sebesar Rp420,1 miliar ke Rekening Kas Umum Negara. Dividen untuk tahun buku 2023 dibayarkan secara proporsional kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan.

RUPST BTN juga menyetujui beberapa mata acara lainnya, yakni: Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2023 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.

Mengesahkan dua hal, yakni: (1) Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2023 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, dan (2) Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk Tahun Buku 2023 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023. Keduanya diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (firma anggota jaringan Ernst & Young Global).

Penetapan Remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas, dan tunjangan) Tahun 2024, serta Tantiem atas Kinerja Tahun 2023 bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan

Penunjukan Akuntan Publik (AP) dan/atau Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) untuk Tahun Buku 2024.

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II).

Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. Perubahan Susunan Komisaris dan Direksi Dalam RUPST BTN menyetujui perubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN yang memberhentikan dengan hormat Alm Ahdi Jumhari Luddin sebagai Komisaris dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris. Kemudian mengangkat Adi Sulistyowati sebagai Komisaris Independen dan Bambang Widjanarko sebagai Komisaris.

Nixon menyampaikan, jajaran pengurus baru perseroan akan membuat BTN semakin optimistis dalam melanjutkan transformasi yang telah berjalan sebelumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka pencapaian visi perseroan untuk menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia pada tahun 2025.

Pada tahun 2024, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan, dana pihak ketiga, serta laba bersih di sekitar 8 persen-12 persen secara yoy. Sedangkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross ditargetkan terjaga pada kisaran 3.2 persen hingga 3 persen.

“Kami optimistis dengan adanya tambahan direksi dan komisaris baru akan membuat kinerja perseroan semakin cemerlang dalam mewujudkan visi BTN menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia di 2025,” pungkasnya. (rmn)

Susunan Dewan Komisaris BTN:

Komisaris Utama : Chandra M Hamzah
Wakil Komisaris Utama : Iqbal Latanro
Komisaris Independen : Armand B Arief
Komisaris Independen : Sentot A Sentausa
Komisaris Independen : Andin Hadiyanto
Komisaris : Herry Trisaputra Zuna
Komisaris : Himawan Arief Sugoto
Komisaris Independen : Adi Sulistyowati
Komisaris : Bambang Widjanarko

Selanjutnya, RUPST BTN juga menyetujui penambahan satu posisi direksi baru yakni dengan mengangkat: Muhammad Iqbal sebagai Direktur SME & Retail Funding

Anggota Dewan Direksi yang telah disetujui RUPST yakni:

Direktur Utama : Nixon LP Napitupulu
Wakil Direktur Utama : Oni Febriarto Rahardjo
Direktur Information Technology : Andi Nirwoto
Direktur Assets Management : Elisabeth Novie Riswanti
Direktur Distribution & Institutional Funding : Jasmin
Direktur Consumer : Hirwandi Gafar
Direktur Risk Management : Setiyo Wibowo
Direktur Finance : Nofry Rony Poetra
Direktur Human Capital, Compliance & Legal : Eko Waluyo
Direktur Operational & Customer Experience : Hakim Putratama
Direktur SME & Retail Funding : Muhammad Iqbal

Exit mobile version