Libatkan Tujuh Subsektor Ekonomi Kreatif, Ini Target AKI 2024

Sandi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (kiri), dalam sebuah kesempatan belum lama ini. Foto: Kemenparekraf/Baparekraf

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menghadirkan program Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) tahun 2024.

Tahun ini, program AKI diperkaya dengan inovasi dan penambahan subsektor ekonomi kreatif. Dengan begitu, AKI 2024 akan melibatkan tujuh subsektor ekonomi kreatif, yakni kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, musik, film, dan gim.

Untuk edisi tahun ini, AKI menargetkan pendaftaran dari 10 ribu pelaku ekonomi kreatif, yang nantinya akan diseleksi untuk mendapatkan 360 peserta dari 12 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Kota Bekasi terpilih sebagai lokasi awal pelaksanaan AKI 2024. Kemudian diikuti Serang, Singkawang, Magelang, Blitar, Denpasar, Palu, Toba, Ternate, Tanjung Pinang, Labuan Bajo dan Merauke.

“Mari jadikan kreasi bukan hanya sebatas mimpi, tapi bukti nyata untuk ikut membangun negeri dan tentunya menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, seperti dikutip, Sabtu (9/3/2024).

Adapun pendaftaran AKI 2024 telah dibuka mulai 12 Februari hingga 31 Maret 2024. Program ini terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia minimal 17 tahun, memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta berdomisili di Indonesia, tanpa biaya pendaftaran alias gratis.

Tapi, ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi oleh calon peserta tergantung pada subsektor yang dipilih. Untuk subsektor kuliner, kriya, fesyen, dan gim, calon peserta diharuskan memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan dan menyertakan surat keterangan usaha.

Sedangkan untuk subsektor musik dan film, diperlukan karya orisinal terbaru (dalam 2 tahun terakhir), dengan ketentuan khusus seperti penyertaan video klip untuk musik dan afiliasi dengan rumah produksi untuk film, bukan individu.

Para kreator muda Indonesia yang memenuhi kriteria itu dapat mendaftar melalui tautan yang tersedia di akun Instagram @apresiasikreasiindonesia. Setelah memilih subsektor yang sesuai dan mengisi formulir pendaftaran, seluruh calon peserta akan mengikuti proses kurasi yang dilaksanakan pada 1-3 April 2024.

Setelah itu, peserta yang terpilih akan berkesempatan menghadiri sesi techmet dan temu sapa pada 4 April bersama dengan calon mentor. Selanjutnya, sesi bootcamp diadakan untuk peserta terpilih pada April dan Mei 2024.

Pada September nanti, mereka akan diberi kesempatan untuk memamerkan produk dan karya mereka dalam pameran yang menjadi bagian dari pekan puncak AKI 2024.

Kisah Sukses Alumni AKI

Ketika diberikan bimbingan dan pengembangan kapasitas mentor-mentor berpengalaman, terbukti bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta pelaku ekonomi kreatif di Indonesia memiliki kemampuan bersaing yang tinggi.

Keberhasilan ini telah dirasakan oleh peserta program AKI 2022, salah satunya adalah Egg Royale. Usai mengikuti pameran AKI tahun lalu, Egg Royale mencatat peningkatan omzet mencapai 15-20 persen.

Pengalaman serupa juga dialami Bitata Food, peserta yang tidak hanya berhasil menjadi finalis terbaik AKI 2022, tapi juga mencatat kenaikan omzet hingga 30 persen pasca pameran. Saat ini, Bitata Food bahkan sedang dalam tahap pengembangan untuk membuka toko offline di Aceh.

Yudiana, pemilik HOMLIV dan alumnus AKI 2022, turut merasakan dampak positif dari keikutsertaannya dalam program AKI. Pameran AKI, yang merupakan acara puncak, telah meningkatkan pengenalan merek HOMLIV yang ia dirikan, terutama di pasar lokal. Kini, HOMLIV telah menyebar ke lebih dari 400 outlet di seluruh Tanah Air.

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Hanna Suryana Hasri, pemilik SALADIN dan alumnus AKI 2022.

Ia menekankan, meski program AKI telah berakhir, namun bimbingan dari para mentor terhadap alumni AKI terus berlanjut. Harapannya ke depan makin banyak UMKM yang terlibat dan mendapatkan manfaat dari program ini. (ibs)

Exit mobile version