Antam Tunjukkan Kinerja Saham Positif pada 2023

Proyek-Antam

Pekerja PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di sebuah proyek. Foto: Antam

INDOPOS.CO.ID – Anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID yang mengelola emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menunjukkan tren positif terkait kinerja saham perusahaan. Saham Antam tercatat masuk ke dalam beberapa indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal tersebut tercermin dari rata-rata volume perdagangan saham harian sampai dengan periode Januari-September 2023 atau 9M23 yang mencapai 56,31 juta saham.

Adapun rata-rata harian saham pada 9M23 menembus Rp115,52 miliar. Emiten ANTM juga mencatatkan nilai kapitalisasi pasar pada akhir September 2024 sebesar Rp43,62 triliun.

“Antam merupakan anggota Grup MIND ID yang berhasil mencatatkan pencapaian saham cukup baik yang tercermin dalam rata-rata volume perdagangan saham harian pada periode 9M23 menembus 56,31 juta saham dengan nilai transaksi mencapai Rp115,52 miliar,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf, dalam keterangannya, seperti dikutip Minggu (17/3/2024).

Menurutnya, saham ANTM tercatat masuk ke dalam Indeks BEI seperti Indeks LQ45, Indeks IDX30, Indeks IDX80, Indeks Kompas100, Indeks MNC36, Indeks IDXBUMN20, Indeks Investor33, Indeks Jakarta Islamic Index, Indeks Jakarta Islamic Index 70, Indeks Saham Syariah Indonesia, Indeks IDX MES-BUMN 17, dan Indeks Bisnis-27.

Selanjutnya, saham ANTM juga tercatat masuk ke dalam beberapa Indeks BEI lainnya seperti Indeks SRI-KEHATI, Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI, Indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI, Indeks LQ45 Low Carbon Leaders, Indeks IDX High Dividend20, Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) Composite dan Indeks IDX SMC Liquid yang merupakan kelompok saham dengan tingkat likuiditas tertinggi di IDX.

“Selain itu, saham Antam tetap menjadi bagian Indeks MSCI Global Standard dari Indonesia. MSCI adalah indeks yang diterbitkan oleh Morgan Stanley Capital International,” ucap Heri.

Keberhasilan Antam dalam kinerja sahamnya tersebut tidak terlepas dari kemampuan perusahaan dalam memaksimalkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif. Laba pada periode berjalan pada 9M23 sebesar Rp2,85 triliun atau tumbuh 8 persen dari laba pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp2,63 triliun.

“Antam juga mencatatkan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) pada 9M23 sebesar Rp5,40 triliun, konsisten pencapaiannya dibandingkan capaian EBITDA pada 9M22,” terangnya.

Kinerja positif Antam juga ditunjukan dari produksi emas yang menjadikan perusahaan sebagai kontributor terbesar dalam penjualan pada periode 9M23 dengan proporsi mencapai 62 persen terhadap total penjualan ANTAM atau sebesar Rp19,29 triliun.

Antam juga mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 908 kg (29.193 troy oz.), dengan penjualan logam emas pada periode tersebut mencapai 19.460 kg (625.654 troy oz.).

Sementara untuk penjualan nikel yang merupakan produk feronikel dan bijih nikel pada 9M23 tercatat sebesar 33 persen dari total penjualan Antam dengan nilai penjualan mencapai Rp10,10 triliun atau tumbuh 19 persen dari capaian pada periode sama di tahun sebelumnya.

“Pada 9M23, volume produksi feronikel Antam mencapai 15.787 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel 9M23 mencapai 14.132 TNi,” jelas Heri.

Begitu juga untuk penjualan bauksit dan alumina tercatat mengalami kenaikan sebesar 4 persen dari total penjualan Antam sebesar Rp1,25 triliun pada 9M23. Sementara terkait proyek pengembangan usaha, Antam kini berhasil merampungkan proyek strategis perusahaan di antaranya dengan beroperasinya pabrik feronikel Halmahera Timur berkapasitas 13.500 TNi per tahun.

“Sementara untuk pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini Antam terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan anggota Grup MIND ID lainnya, Inalum,” ujar Heri.(srv)

Exit mobile version