Hilirisasi hingga Manajemen Karbon, Strategi PTBA Kejar Kinerja Positif di 2024

Kantor-PT-Bukit-Asam-Tbk

Kantor PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Foto: Bukit Asam

INDOPOS.CO.ID – BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mineral Industry Indonesia berkomitmen dalam menjalankan mandat yang diberikan pemerintah, yakni terkait hilirisasi di sektor pertambangan.

Berbagai terobosan dan langkah pasti dilakukan Grup MIND ID dalam mewujudkan hilirisasi di sektor industri pertambangan di Tanah Air. Grup MIND ID meliputi PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dan PT Freeport Indonesia (PTFI).

“Grup MIND ID mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan hilirisasi di sektor pertambangan di Indonesia, karena memberikan nilai lebih untuk Indonesia,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf dalam keterangannya, seperti dikutip, Minggu (17/3/2024).

Salah satu upaya hilirisasi dilakukan anggota Grup MIND ID PTBA yang terus berupaya melakukan hilirisasi batu bara dan menjaga ketahanan energi nasional. PTBA bekerja sama dengan stakeholders lainnya dalam meningkatkan nilai tambah batu bara.

Di antaranya, melakukan kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan berbagai perguruan tinggi untuk mendorong meningkatkan nilai tambah batu bara.

“PTBA menyediakan lahan untuk pembangunan industri hilirisasi yang bekerja sama dengan mitra potensial. Anggota Grup MIND ID ini juga mengalokasikan cadangan batu bara khusus untuk proyek hilirisasi sehingga kebutuhan batu bara untuk industri hilirisasi terjamin,” ucap Heri.

Di tengah arus transisi energi global, grup MIND ID PTBA mengambil langkah progresif dalam menjawab panggilan untuk bergerak menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Transisi energi menuju sumber daya terbarukan menjadi landasan bagi visi PTBA sebagai perusahaan energi kelas dunia. Kolaborasi dengan pihak terkait, seperti PT Angkasa Pura II dan Jasa Marga Group, membuahkan hasil nyata melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandara Soekarno-Hatta dan jalan tol Bali-Mandara.

“PTBA juga sedang menjajaki peluang dalam pengembangan EBT berbasis hidrogen, mengukuhkan posisinya dalam rantai pasokan energi masa depan,” ujar Heri.

Dalam menghadapi tantangan dekarbonisasi, PTBA mengambil langkah-langkah proaktif dengan menerapkan praktik-praktik pertambangan yang ramah lingkungan. Mulai dari penggunaan alat-alat listrik hingga sistem pelaporan produksi real-time, perusahaan ini tidak hanya berkomitmen pada pengurangan emisi karbon, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

“Transformasi energi dan lingkungan yang diusung Grup MIND ID, PTBA, bukan hanya sekadar proyek bisnis, tetapi juga cerminan dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Dengan terus berinovasi dan berkolaborasi, PTBA memimpin jalan menuju masa depan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan inklusif bagi semua,” tambahnya.

Sepanjang 2023, PTBA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,5 triliun dan laba bruto sebesar Rp9,2 triliun. Setelah dikurangi biaya usaha, PTBA membukukan laba bersih Rp6,1 triliun. Sedangkan total aset perusahaan per 31 Desember 2023 sebesar Rp38,8 triliun.

Selain itu, perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis. Pada 2024, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton, penjualan 43,1 juta ton, serta angkutan 33,7 juta ton. (srv)

Exit mobile version