Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina Selesaikan Survei Seismik 3D Kepuh Lebih Cepat

Teknologi Ramah Lingkungan

Kendaraan-Seismik-3D

Kendaraan Seismik 3D. Foto: Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina

INDOPOS.CO.ID – Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina selesaikan Survei Seismik 3D Kepuh. Survei Seismik ini dilakukan di 131 desa di Kabupaten Karawang, Provinis Jawa Barat, dengan pelaksana kerja PT Elnusa Tbk.

Survei Seismik 3D Kepuh merupakan proyek strategis Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina untuk mendukung kegiatan eksplorasi yang masif dan agresif.

Menurut VP Exploration Regional Jawa, Indra Yuliandri, survei seismik ini mempunyai luasan 501 kilomater persegi bertujuan untuk melakukan penambahan data bawah permukaan guna mendukung pencarian sumberdaya migas baru dengan new exploration play concept.

“Di seismik ini, kita mencari prospek berupa play stratigraphic trap pada objective Lower Cibulakan dan Jatibarang,” kata dia di Jakarta, seperti dikutip, Sabtu (6/4/2024).

Survei seismik 3D Kepuh, menurut Indra, berada di area perkotaan padat pemukiman, persawahan, dan tambak. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data yang optimal, survei seismik ini dilakukan dengan menggunakan teknologi baru yang pertama kali di terapkan di Pertamina dan Indonesia. Teknologi ini berupa penggunaan receiver autonomous node 5hz dan vibroseis sebagai pengganti sumber getar yang ramah lingkungan.

Metode autonomous node ini menggunakan sistem sensor seismik dengan wireless technology receiver yakni berupa alat yang ditancapkan di permukaan tanah. Dukungan teknologi ini menjadikan kegiatan survei eksplorasi dalam pencarian sumber daya minyak dan gas bumi menjadi lebih ramah lingkungan dibanding metode seismik pada umumnya, yaitu dengan menggunakan conventional receiver. Karena wireless, tidak ada penggunaan kabel-kabel yang menghubungkan antar receiver sehingga menghilangkan potensi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Dari aspek operasional, survei seismik 3D Kepuh merupakan implementasi operation excellent project yang mengacu aspek On Time, On Budget, On Scope, On Return (OTOBOSOR).

Manager Exploration Planning & Operation Regional Jawa, Muhamad Yanuar Mahardi, mengatakan metode ini secara tata waktu sangat efektif dan tinggi produktifitasnya.

Menurut Yanuar, penggunaan metode ini dapat menyelesaikan program lebih cepat yakni Maret 2024 dari rencana di April 2024. Secara budget juga sangat efisien dengan penghematan 5-10 persen dari Authorization For Expenditure (AFE).

“Seratus persen program akuisisi terlaksana dengan jumlah titik perekaman sebanyak 25.356 shotpoint,” katanya.

Yang tidak kalah penting, dengan luas area survei sebesar 501 kilometer persegi, selama pelaksanaanya tidak terdapat kecelakaan kerja atau Zero Lost Time Incident dengan menyumbang sekitar 1.759.900 jam kerja selamat. (srv)

Exit mobile version