Tumbuh 17,1 Persen, Kredit BCA Tembus Rp835,7 Triliun

Tumbuh 17,1 Persen, Kredit BCA Tembus Rp835,7 Triliun - bca 1 - www.indopos.co.id

Presiden Komisaris BCA Djohan Emir Setijoso (ketiga kanan), Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (ketiga kiri), Wakil Presiden Direktur BCA Hendra Lembong (kiri), Direktur BCA Subur Tan (kedua kanan), Direktur BCA Rudy Susanto (kanan), Direktur BCA Santoso (kedua kiri), Direktur BCA Vera Eve Lim (tengah), dalam acara kinerja BCA kuartal I 2024 pada Senin (22/4/2024). Foto: BCA

INDOPOS.CO.ID – PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp835,7 triliun per Maret 2024. Pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.

Sementara itu, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 11,7 persen secara YoY hingga Rp12,9 triliun pada kuartal I 2024. Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan yang disalurkan, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

“Kami melihat optimisme konsumsi masyarakat, khususnya selama periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini turut berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2024,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, dalam Paparan Kinerja PT Bank Central Asia Tbk – Triwulan I 2024 pada Senin (22/4/2024).

Di sini minat kredit konsumer terjaga dengan baik. Hal itu tercermin dari tingginya antusiasme pengunjung BCA Expoversary 2024 yang berlangsung secara offline pada 29 Februari hingga 3 Maret 2024 dan online sampai akhir April 2024.

Hingga akhir Maret, total aplikasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) pada BCA Expoversary 2024 mencapai lebih dari Rp30 triliun. Diharapkan ini terus bertambah hingga penutupan nanti. Sejalan dengan positifnya prospek perekonomian nasional, BCA optimistis dapat menjaga pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun ini.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) berada di angka 6,6 persen pada kuartal I 2024. Kondisi ini turun jika dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9,8 persen.

Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) terjaga di angka 1,9 persen. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing 220,3 persen dan 71,9 persen.

Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 7,9 persen secara YoY yang menyentuh Rp1.121 triliun per Maret 2024. Dana giro dan tabungan (current account saving account/CASA) tumbuh sekitar 7,3 persen mencapai Rp904,5 triliun.

Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total volume transaksi BCA yang naik 20,8 persen secara YoY yang mencapai Rp8,3 miliar pada kuartal I 2024. Khusus di kanal digital, volume transaksi mobile banking dan internet banking BCA mencapai Rp7,2 miliar atau naik 23,5 persen secara YoY.

Pengembangan layanan digital BCA salah satunya diwujudkan melalui peluncuran aplikasi Merchant BCA yang dirancang untuk memberdayakan pengusaha lokal, melalui beragam fitur unggulan seperti Merchant Care, notifikasi transaksi real-time, hingga pengajuan Electronic Data Capture (EDC) dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Berkolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), BCA juga meluncurkan fasilitas pembayaran donasi dan zakat melalui fitur ‘Lifestyle’ di BCA mobile.

“Terkait pengembangan kanal myBCA, pada kuartal I 2024 BCA kembali menambahkan sejumlah fitur untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi. Inovasi tersebut mencakup transaksi QRIS Transfer, QRIS cross border, instant access pembayaran QRIS, mengubah transaksi kartu kredit menjadi cicilan BCA, pembayaran tagihan dan pembelian token PLN, hingga aktivasi dan pengaturan akun OneKlik,” jelas Jahja.

Secara keseluruhan BCA berhasil mempertahankan profitabilitas yang berkelanjutan. Pendapatan bunga bersih BCA selama kuartal I 2024 mencapai Rp19,8 triliun, tumbuh 7,1 persen secara tahunan. Kemudian, pendapatan selain bunga naik 6,8 persen secara YoY menjadi Rp6,4 triliun.

Secara total, pendapatan operasional mencapai Rp26,2 triliun atau naik 7 persen secara YoY pada kuartal I 2024. Rasio cost to income terjaga di level 32,4 persen. Selain itu, seiring dengan meningkatnya kualitas aset, biaya provisi BCA turun 29,8 persen secara YoY, sehingga turut berkontribusi bagi pertumbuhan laba BCA. (rmn)

Exit mobile version