INDOPOS.CO.ID – Greenwoods Group terus ‘mengembangkan sayap’ usahanya. Terbaru, pengembang properti nasional ini mengembangkan dua proyek barunya, yakni Greenwoods Country dan Damara Estate, pada ajang BCA Expo 2024, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Sabtu (17/8/2024).
Founder & CEO Greenwoods Group, Okie Imanto mengatakan, Greenwoods Country mengangkat konsep multicluster development pada setiap proyeknya. Sebelumnya, brand ini dikenal sebagai butiqe developer dengan pembangunan cluster-cluster perumahan skala kecil pada area 10 hektare ke bawah.
Saat ini perseroan telah mengembangkan tiga lokasi proyek dengan brand Greenwoods Country, yakni di Bogor dengan 6 cluster hunian yang belum lama diluncurkan, serta di Serpong dan Semarang yang segera meluncur tahun ini.
Untuk merealisasikan konsep multicluster dalam Greenwoods Country, nantinya akan ada koleksi brand Greenwoods Group lainnya seperti Citaville, Bale Arsa, Damara dan Aria di dalam setiap proyeknya.
“Jadi, karakteristik dari tiap brand itu dapat kami tampilkan proyek Greenwoods Country yang memungkinkan untuk diluncurkan secara bersamaan,” ucapnya.
Sementara untuk Damara Estate merupakan produk hunian terbaru yang dikembangkan di Bali yang bekerja sama dengan Jimbaran Hijau. Dibangun di lahan 3 hektare produk ini mencakup tiga tipe hunian, yakni resort resedensial, villa dan service apartment.
“Kita berterima kasih kepada teman-teman KPR BCA karena dapat melakukan soft launcing di sini. Ini kesempatan emas bagi para calon investor yang ingin punya vila di Bali dan sudah yakin dengan Brand Damara. Karena terbukti telah menghasilkan return bagus,” jelas Okie.
Damara Village pertama kali dikembangkan di Bogor pada 2017 lalu. Menariknya, Damara Village justru mendapat respon yang sangat baik saat pandemi Covid-19.
Khusus di Bali, Greenwoods Group telah menyelesaikan pembangunan Damara Village di dua wilayah, yakni di Ubud dan Jimbaran. Selain di Bogor dan Bali, Damara Village juga tengah dalam proses pembangunan proyek di Jogjakarta.
“Proyek properti yang kami kembangkan di Bali mendapat respon positif dari para nasabah BCA. Sebab, produk-produk di Bali masuk dalam kategori resort resedensial. Artinya, nyaman sebagai tempat tinggal dan menarik untuk liburan,” tuturnya.
Selain itu, pengembang yang telah menyelesaikan 51 proyek properti di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Semarang, dan Bali ini juga melakukan re-branding logo Citaville dengan tujuan agar lebih menyesuaikan diri dengan generasi milinial dan keluarga muda sebagai segmen pasar utamanya.
“Citalville adalah jawaban atas kebutuhan perumahan bagi keluarga muda Indonesia. Melalui Citaville kami berharap dapat memberikan hunian yang bagus, ideal dan bisa dinikmati oleh kebanyakan orang Indonesia,” ujar Okie.
Harapannya, dengan logo baru ini kualitas produk hunian Citaville dapat semakin menigkat. Terkait perkembangan harga jual, pada 9 tahun lalu unit-unit rumah Citaville dibandrol Rp200 jutaan. Sementara untuk saat ini ditawarkan mulai dari Rp400 juta hingga Rp1 miliar.
“Kami ingin pembeli Citaville bisa yakin bahwa mereka mendapatkan rumah afordable bukan berarti murahan. Sebab, disainnya bagus, up to date dan membanggakan. Jika dulu asal punya rumah saja sudah cukup, sekarang tidak bisa. Untuk mereka (para keluarga muda) harus ada nilai tambah,” tegasnya.
Seladar diketahui, Greenwoods Group telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan KYZN dan Dairyland. (ibs)