INDOPOS.CO.ID – Perkembangan digitalisasi saat ini cukup pesat dengan berbagai inovasi dan pemanfaatan yang makin mempermudah kehidupan manusia. Dunia digital mendorong adanya kebiasaan baru yang memungkinkan efisiensi, kolaborasi dan interaksi lintas batas di berbagai bidang.
Salah satu bentuk dukungan yang dilaksanakan adalah fasilitasi adopsi teknologi digital untuk perkembangan pada sektor pariwisata. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di daerah dan mendatangkan wisatawan domestik serta mancanegara menjadi hal yang dibutuhkan oleh masyarakat penggiat pariwisata.
Sebagai langkah nyata, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan pendampingan dan digitalisasi terhadap desa wisata yang ada di Kabupaten Malang. Ini menyusul Kabupaten Berau dan Kabupaten Sijunjung yang sebelumnya telah dilakukan.
Pendekatan terarah ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk dan layanan pariwisata milik desa, tapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif dalam rantai nilai pariwisata, yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
Selain memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru, Kabupaten Malang juga memiliki banyak desa wisata yang berbasis masyarakat sehingga menarik untuk dikunjungi.
Pelatihan yang dilakukan ini bertujuan untuk mendukung optimalisasi potensi pariwisata sekaligus mendukung ekosistem digital di desa wisata. Sebanyak 10 penggiat pariwisata dari 3 desa wisata dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang mengikuti pendampingan selama tiga hari di Desa Toyomarto pada 20-22 Agustus 2024.
Adapun 3 desa wisata tersebut meliputi Desa Toyomarto, Desa Sumberoto, dan Desa Bangelan.
Ketua Tim Transformasi Digital Pendidikan Kesehatan dan Pariwisata Kemenkominfo, Hari Purwadi selaku mengatakan, fokus dari program ini adalah untuk mendorong upaya transformasi digital sektor pariwisata melalui kerja sama antara seluruh pemangku kepentingan terkait serta dengan menggandeng industry player yang terlibat di dalam sektor pariwisata.
“Kami berharap apa yang telah dilakukan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku wisata untuk melakukan digitalisasi yang pada akhirnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan potensi nilai ekonomi yang bisa diperoleh dari potensi wisata di 3 desa wisata tersebut,” ujarnya, seperti dikutip, Jumat (23/8/2024).
Pembangunan ekosistem desa wisata serta program digitalisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi peserta di 3 desa wisata tersebut, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat, serta daerah setempat.
“Kemenkominfo tetap pada komitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi kesenjangan digital, mendukung kedaulatan digital dengan melakukan penyelenggaraan ekosistem digital dan menjalin kerja sama multipihak dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat,” tuturnya. (ibs)