INDOPOS.CO.ID – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi DKI Jakarta menginisiasi program Jagoan Wirausaha Jakarta (Jawara) sejak awal tahun 2024, bertujuan mendorong percepatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) naik kelas di Jakarta.
Jawara merupakan program inkubasi UMKM yang dirancang secara holistik, sistematis dan berkelanjutan untuk memastikan UMKM sukses naik kelas. Dengan sifatnya yang holistik, tak hanya menyentuh aspek bisnis, sekaligus aspek personal brand usahanya.
Direktur Eksekutif BI Perwakilan DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, peserta program tersebut diberikan mindset entrepreneurship, sesi hipnoterapi dan one on one coaching mentoring. Juga praktik bisnisnya, dengan target harus diselesaikan.
“Mendukung pengembangan UMKM, agar bisa naik kelas melalui peningkatan kapasitas, peningkatan kemitraan dan networking serta perluasan akses pasar baik dalam negeri dan luar negeri,” kata Arlyana di Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Rekrutmen dilakukan pada Februari 2024, terdapat 448 UMKM unggulan di wilayah Jakarta yang mendaftar dan telah terpilih 40 UMKM untuk mengikuti rangkaian pelatihan program tersebut.
Sampai dengan Agustus 2024, terdapat 34 peserta yang telah berhasil menyelesaikan target pengembangan usaha yang diberikan dan konsisten mengikuti rangkaian kegiatan Jawara.
Seluruh peserta Jawara juga telah berhasil menaikkan rata-rata omset per bulannya dibandingkan sebelum mengikuti Jawara, dengan kenaikan rata-rata sekitar 133,71 persen.
Sekaligus aktif meningkatkan kapasitas UMKM dalam kegiatan digital onboarding, seluruh peserta sudah memiliki website sendiri, serta sudah mulai aktif melakukan live selling di e-commerce maupun social commerce.
“Melalui program ini diharapkan, sinergi dalam pengembangan UMKM dapat terus ditingkatkan sehingga akhirnya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif untuk Jakarta,” ujar Arlyana.
Salah satu peserta Jawara, Yulyanto dari UMKM Emazing merasakan manfaat berbagai pelatihan yang diterimanya. Dari materi terkait manajemen keuangan, live selling, hingga materi mengenai perluasan pasar ekspor. (dan)