INDOPOS.CO.ID – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (Pertamina Drilling), afiliasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina memberikan atensi terhadap penerapan safety oleh pekerja.
Hal itu dibuktikan dengan pemberian apresiasi oleh Direktur Utama Pertamina Drilling, Avep Disasmita kepada dua pekerja RIG PDSI#40.3/D1500-E atas tindakan serta prilaku penerapan safety di lokasi kerja, yakni Dedi Ismawan dan Muhammad Ainin.
“Pertamina Drilling memiliki program ‘Salam Lima Jari’ yang merupakan upaya dalam meningkatkan safety awareness di lingkungan kerja,” ujar Avep, dalam keterangannya, seperti dikutip, Senin (2/9/2024).
Core business Pertamina Drilling memang berada pada wilayah high risk, unsur safety wajib menjadi prioritas perhatian semua pihak. Penerapan aspek-aspek safety dilakukan secara nyata dalam setiap kegiatan operasional perusahaan.
“Pertamina Drilling mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Ini merupakan bentuk tanggung jawab utama dalam menunjang akselerasi kinerja perusahaan,” tuturnya.
Tidak ketinggalan, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Indonesia juga memberikan apresiasi kepada kedua pekerja itu atas tindakan serta prilaku penerapan safety guna mencegah kecelakaan kerja dan potensi lebih bahaya lagi.
Terpisah, VP HSSE & Quality Pertamina Drilling, Wasis Dwi Atmojo menyampaikan, operation excellent merupakan kunci sukses Rig PDSI#40.3/DS1500-E milik Pertamina Drilling yang beroperasi di atas sumur eksisting Lapangan Banyu Urip lewat pengeboran sumur Banyu Urip Infil Clastic (BUIC).
VP Rig Services Operation Pertamina Drilling, Komedi menambahkan, Lapangan Banyu Urip di kelola oleh EMCL. Ini merupakan yang pertama dari total 7 sumur yang dibor menggunakan rig PDSI-40.3.
“Sumur tersebut kini berproduksi 13.300 barel. Tambahan produksi ini akan meningkatkan produksi minyak di Blok Cepu dan memperkuat ketahanan energi Indonesia,” katanya.
Dalam laporan kinerja HSSE Rig PDSI#40.3/DS1500-E tercatat total Safe Manhour mencapai 2.772.244 jam dengan Zero Number of Accident (NOA) serta Zero Total Recordable Incident Rate (TRIR).
Proyek ini juga mencatatkan Zero Fatality, Zero Day Away From Work Lost Time Incident (DAFW/LTI), Zero Restricted Work Day Case (RWDC), Zero Medical Treatment Case (MTC), Zero First Aid (FA), Zero Oil Spill (OS), Zero Property Damage (PD) dan Zero Recordable Incident (RI).
Pertamina Drilling selalu menekankan untuk terus meningkatkan budaya keselamatan dalam bekerja, baik itu di lapangan, maupun di kantor. Dengan menerapkan HSSE Golden Rules dan CLSR Pertamina dan ‘Salam Lima Jari’ mulai dari level bawah hingga manajemen untuk menjalankan budaya HSSE yang generative. (srv)