INDOPOS.CO.ID – PT Gabungan Samudera Internasional (GSI) dan Perum Bulog menyelenggarakan Seremoni Pelepasan Kontainer Ekspor Perdana Produk Kelautan dan Perikanan pada Selasa (17/9/2024).
Perwakilan PT GSI, Donny Gahra Adian mengatakan, sebanyak 60-70 persen pasar hasil laut dunia diperoleh dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama antara swasta dan BUMN untuk bisa mensupply kebutuhan dunia dengan berkelanjutan dan dari hulu ke hilir.
“Oleh karena itu, kita memerlukan kerja sama antara swasta, dalam hal ini PT GSI dan BUMN, yakni Perum Bulog untuk mensupply kebutuhan dunia yang berkelanjutan. Tentunya, ini akan menciptakan ekosistem dari hulu ke hilir. Mulai dari tangkapan, nelayan, processing, sampai kepada distribusi,” ujar Donny dalam sambutannya di PT GSI, Jakarta Utara, Selasa (17/9/2024).
Dalam seremoni ini, PT GSI dan Perum Bulog mengantarkan tiga kontainer berisi cumi dengan total berat 81 ribu kilogram, yang akan dikirimkan ke China dan Taiwan. Nantinya, ada empat kontainer berisi cumi dengan total berat 108 ribu kg yang akan diantarkan pekan ini.
Donny menargetkan, kegiatan ekspor ini akan menembus Rp 70 miliar per bulan dan menyasar hingga ke Eropa dan Australia. Dia berharap, kerjasama ini akan berkelanjutan, produktif, dan menguntungkan satu sama lain.
“Dan yang paling utama adalah kita bisa mensejahterakan teman-teman yang layak, mulai dari nelayan hingga karyawan kita yang bekerja di sini,” ujarnya.
Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Indra Wijayanto, mengatakan saat ini pemerintah hanya memiliki Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berupa beras dan jagung. Padahal, ada sembilan pokok pangan lainnya, termasuk ikan yang belum memiliki CPP.
Dia berharap, kolaborasi ini terus berlanjut dengan merangkul Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), agar memiliki stok pangan ikan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
“Ada sembilan barang kebutuhan lainnya, termasuk ikan yang belum memiliki cadangan pangan. Mungkin kita bisa berkolaborasi dengan KPP agar kita sebagai negara agraris punya stok pangan yang cukup,” tutur Indra.
Hal senada juga disampaikan Kepala Divisi Pengadaan dan Manajemen Produk Perum Bulog, Subali Agung Gunawan. Jika terus berlanjut, kolaborasi ini dapat menyediakan protein yang baik dengan harga terjangkau hingga menyasar ke masyarakat lapisan bawah.
Anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboebakar juga berharap kerjasama ini dapat berjalan lancar dan aman. Dia optimistis kerjasama ini memberikan kontribusi yang baik bagi ketahanan pangan dan ekonomi nasional. (ibs)