INDOPOS.CO.ID – PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM; IDX: ANTM; ASX: ATM), anggota dari PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID) – BUMN Holding Industri Pertambangan, terus mencatatkan peningkatan kinerja yang positif dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Kinerja tersebut terlihat dari pertumbuhan total aset perusahaan sejak 2020 hingga 2023, yang meningkat sebesar 35 persen, dengan CAGR mencapai 10,5 persen.
Pada tahun 2020, aset ANTAM tercatat sebesar Rp31,729 triliun, naik menjadi Rp32,916 triliun pada 2021. Pada tahun 2023 Antam kembali mencatatkan kenaikan aset mencapai Rp42,85 triliun, mengalami lonjakan sebesar 27 persen dibandingkan 2022 sebesar Rp33,64 triliun.
Hingga semester I 2024, aset ANTAM telah mencapai Rp39,18 triliun, kenaikan aset tersebut menandakan stabilitas pertumbuhan perusahaan.
Sekretaris Perusahaan ANTAM, Faisal Alkadrie menyatakan, pencapaian ini dapat diraih melalui pengendalian biaya yang ketat, serta optimalisasi kinerja produksi dan penjualan produk utama ANTAM, yakni nikel, emas, dan bauksit.
“Performa profitabilitas ANTAM tercermin dari capaian laba tahun berjalan pada 2023 yang mencapai Rp3,08 triliun,” ungkapnya, dalam keterangannya, Jumat (27/9/2024).
Tingkat produksi dan penjualan komoditas utama ANTAM turut mendukung capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) yang mencapai Rp6,55 triliun pada 2023.
ANTAM juga berhasil mempertahankan profitabilitas dengan laba kotor sebesar Rp6,31 triliun dan laba usaha sebesar Rp2,62 triliun.
Secara keseluruhan, sepanjang 2023, ANTAM mencatat total aset sebesar Rp42,85 triliun, meningkat 27 persen dibandingkan 2022.
Hal ini memperkuat saldo kas dan setara kas perusahaan, yang pada akhir 2023 mencapai Rp9,21 triliun, meningkat signifikan sebesar 106 persen dari Rp4,48 triliun pada 2022. (srv)