INDOPOS.CO.ID – Pembangunan rumah susun (rusun) untuk asrama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah terus dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Adanya Rusun yang dilengkapi fasilitas lengkap yang dekat dengan kampus diharapkan dapat menjadi hunian yang nyaman dan membentuk karakter mahasiswa sekaligus menjadi penunjang peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Hari ini Rusun Universitas Muhammadiyah Semarang akhirnya dapat diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan bisa segera dimanfaatkan sebagai hunian para mahasiswa,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto pada “Peresmian Rumah Susun Universitas Muhammadiyah Semarang” di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (4/10/2024).
Iwan berharap para mahasiswa Unimus yang menempati Rusun ini bisa lebih semangat belajar menuntut ilmu sehingga mampu membangun bangsa Indonesia di masa depan. Apalagi Rusun yang dibangun telah dilengkapi dengan meubelair dan fasilitas yang berkualitas sehingga para penghuninya bisa fokus dalam belajar.
Pada kesempatan itu, Iwan juga menyatakan bangunan Rusun tersebut telah diserahterimakan dari Kementerian PUPR kepada pihak Universitas Muhammadiyah Semarang. Dengan demikian, Rusun ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan potensi akademik bagi peserta didik.
Kementerian PUPR juga berharap Universitas Muhammadiyah Semarang dapat mengalokasikan anggaran operasional, pemeliharaan, dan perawatan rumah susun dengan menunjuk atau membentuk pengelola rumah susun dengan harapan aset yang telah dibangun ini bisa dijaga keberadaan dan kondisinya agar selalu laik fungsi
Sejak tahun 2012 sampai dengan 2024, Kementerian PUPR telah membangun rumah susun di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 278 tower yang terdiri dari Rumah Susun ASN sebanyak 4 Tower, Rumah Susun MBR sebanyak 25 Tower, Rumah Susun Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama (LPKB) sebanyak 150 Tower, Rumah Susun Peserta Didik Perguruan Tinggi sebanyak 53 Tower, Rumah Susun Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik Indonesia (TNI/Polri) sebanyak 21 Tower; dan Rumah Susun Pekerja Industri sebanyak 25 Tower.
“Kami harap peserta didik dapat lebih fokus pada kegiatan belajar mengajar dengan telah tersedianya fasilitas hunian sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pencapaian misi Presiden untuk membangun SDM unggul menuju Indonesia Maju,” harapnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga memberikan apresiasi bantuan pembangunan Rusun ini agar dapat membentuk karakter mahasiswa. Dirinya berharap Rusun dikelola dengan baik, sehingga mahasiswa dapat menempati dengan nyaman.
“Lingkungan nya sudah baik tapi yg paling penting perawatan nya dan juga rusun ini hindari stigma kawasan kumuh, etika penting sebagai bagian dari pembangunan karakter mahasiswa setelah lulus,” imbuhnya.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III, Syamsiar Nurhayadi menjelaskan, Rusun Universitas Muhammadiyah Semarang ini berlokasi di Jalan Kedungmundu Nomor 18, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Pembangunan Rusun Universitas Muhammadiyah Semarang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan melalui Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahaan Jawa III Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Tengah dengan waktu pelaksanaan Tahun Jamak (Multi Years Contract) 2021-2022.
Pembangunan Rumah Susun ini terdiri dari 1 Tower, 3 lantai, 43 Unit Hunian yakni 41 unit standar dan 2 unit difabel. Unit hunian dibangun Tipe 24 atau Tipe Mahasiswa dengan kapasitas sebesar 168 orang.
Ruang lingkup pekerjaan terdiri dari pembangunan rumah susun, landscape, parkir motor, ruang pengelola, ruang Poliklinik, GWT dan rumah pompa. Rusun ini juga dilengkapi dengan mebel yang terdiri dari dipan susun 2 unit, lemari 2 unit, dan meja kursi 4 unit pada 1 unit hunian.
“Untuk pengadaan meubelair tercatat ada 82 unit tempat tidur susun dan 82 unit lemari dua pintu, empat unit tempat tidur tunggal dan empat unit lemari satu pintu serta 168 unit meja dan kursi untuk belajar para mahasiswa,” kata Syamsiar.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang, Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd, mengatakan Rusun ini bukan hanya menjadi tempat menginap dan belajar tetapi juga menjadi pesantren untuk Tadarus Al Quran dan pelatihan-pelatihan yang bisa meningkatkan kualitas mahasiswa.
“Kami yakin Rusun ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa. Kami juga berharap untuk ditambah pembangunan Rusun lagi supaya semua mahasiswa yang berkuliah di UNIMUS dapat ikut merasakan tinggal di Rusunawa,” harapnya.
Salah satu penghuni rusun Muhammad Rafi mengatakan, Rusun ini sangat bagus dan fasilitasnya lengkap lebih dari cukup. Dirinya juga berjanji untuk merawat barang-barang yang ada di Rusun ini dengan baik.
“Kami senang tinggal di Rusun dan bisa fokus untuk belajar sekaligus Tadarus Al Quran,” tuturnya. (srv)