Kelompok Arisan Ini Beri Santunan untuk 100 Dhuafa dan Penghafal Alquran

Novita Ikasari

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Yayasan Peace and Love Indonesia, yang juga penggagas program arisan berbasis sosial, Novita Ikasari atau yang akrab disapa Lady Nabilla

INDOPOS.CO.ID – Peace and Love Indonesia terus melebarkan ‘sayapnya’. Terakhir, kelompok arisan ini membuka cabang ke-28, yang ditandai dengan pengukuhan dan deklarasi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Peace and Love Sukabumi di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (13/2/2022).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Yayasan Peace and Love Indonesia, yang juga penggagas program arisan berbasis sosial, Novita Ikasari atau yang akrab disapa Lady Nabilla mengatakan, dalam pengukuhan dan deklarasi DPC Peace and Love Sukabumi itu, pihaknya juga memberikan santunan kepada 100 dhuafa dan penghafal Alquran dari rumah tahfiz Peace and Love Indonesia yang didatangkan dari beberapa pulau.

“Selama masa pandemi Covid-19 ini, alhamdulillah Peace and Love Indonesia sudah membangun tiga rumah tafiz quran yang anak-anaknya datang dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Lombok, Aceh, Papua, mereka kita danai sendiri untuk belajar di rumah tahfiz Peace and Love Indonesia,” ujar Lady Nabilla kepada media melalui keterangan tertulis, Senin (14/2/2022).

Dari sejumlah anak-anak ini, rata-rata paling tidak sudah memiliki hafalan paling sedikit 3 juz Alquran dan mereka dibina terus menerus. Sebagai pendidik, pihaknya memilih ustadz-ustadzah yang memang memiliki hapalan 30 juz.

Lady Nabilla mengatakan, selama 12 tahun dirinya memimpin Peace and Love Indonesia sudah berbagai kegiatan sosial dilaksanakan dan bersinergi salah satunya dengan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) untuk membangun sarana fisik dan non fisik di daerah-daerah yang membutuhkan, seperti membangun musolah, jalanan, rumah kanker, termasuk rumah singgah bagi yang putus sekolah.

Yang membekas di hati Lady Nabilla adalah ketika menyampaikan bantuan berupa dana tunai dan bantuan yang terbesar saat Gempa Palu dan Donggala. Peace and Love Indonesia sampai menggalang hampir tiga kapal yang berisikan minyak, solar dan lain-lain.

Mereka berangkat dari Kabupaten Berau di Kalimantan Timur karena gempa yang sangat dahsyat di Palu dan tidak dapat turun di bandara. Akhirnya diambilah rute melalui Kalimantan terus menyebrang ke Palu.

“Saat itu belum ada satu pun organisasi, yayasan atau LSM (lembaga swadaya masyarakat) yang masuk ke sana. Jadi hanya kami perempuan-perempuan Peace and Love Indonesia yang masuk ke sana, bahkan kami mengawali waktu itu saya bersinergi dengan TNMD,” katanya.

“Saya yang memimpin rapat pleno untuk Palu dan Donggala di antara bapak-bapak jenderal. Kami berkoordinasi dengan Atase Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat) di Markas Besar Angkatan Darat. Saya sangat terharu kita dipercaya untuk memimpin suatu lokasi bencana yang sangat besar sekali yaitu di Palu dan Donggala,” sambungnya.

Lady Nabilla mengatakan, awalnya dia sebagai koordinator arisan se Jakarta yang isinya para sosialita, pelaku seni dan para artis-artis, setiap bulan hanya mengocok arisan. Kemudian terbesit di benaknya untuk melakukan kegiatan arisan baksos dan dikocoknya di panti asuhan.

“Sosialita itu juga harus berjiwa sosial, setiap bulan kami arisan di mall, hotel berbintang, atau tempat lainnya yang jauh dari kata sosial. Oleh sebab itu saya menggagas sebuah program arisan berbasis sosial bernama Peace and Love Indonesia ini,” sebutnya.

Dengan begitu, apa yang telah dilakukan oleh Peace and Love Indonesia selama 12 tahun di bawah kepemimpinannya ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan menginspirasi orang lain untuk membantu sesama.(arm)

Exit mobile version