Sering Menyerang Paru-paru, Ini Cara Memberantas TBC

siloam

Dokter Spesialis Paru Siloam Hospitals Makassar, dr. Adrianne Marissa Tauran, Sp.P.

INDOPOS.CO.ID – Tuberkulosis atau TBC merupakan salah satu penyakit infeksi yang berpotensi serius. Penyakit ini dapat terjadi pada berbagai organ tubuh, namun seringkali menyerang paru-paru.

Adapun, bakteri yang menyebabkan TBC ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui droplet kecil di udara yang dilepaskan melalui batuk dan bersin.

Dokter Spesialis Paru Siloam Hospitals Makassar, dr. Adrianne Marissa Tauran, Sp.P., menuturkan, kasus TBC cukup bisa disembuhkan, walaupun kasusnya di Indonesia menempati peringkat 3 dunia.

“Pengobatannya cukup dalam waktu 6 bulan dengan kondisi normal, yang terbagi dalam 2 tahap, yaitu fase awal, pengobatannya selama 2 bulan dengan minum obat setiap hari. Kemudian untuk fase lanjutan, pengobatannya selama 4 bulan dengan minum obat selang satu hari,” ujarnya, Jumat (25/3/2022).

Untuk mencegah penularan TBC, harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai dari diri sendiri. Lalu konsumsi makanan yang bergizi karena jika daya tahan tubuh kurang, maka akan lebih mudah terpapar TBC dibandingkan dengan orang yang daya tahan tubuhnya baik.

Kemudian, gunakan masker atau menutup mulut sewaktu batuk atau bersin agar dapat menghindari terjadinya penularan dan tidak meludah di sembarang tempat. Namun, perlu diketahui juga bahwa tidak semua penderita TBC harus memiliki gejala seperti batuk, sesak napas, berat badan turun dan mengalami lemas.

“Dengan salah satu gejala yang disebut tadi sudah perlu dicurigai mengidap TBC. Untuk di era sekarang yang mungkin kondisi ekonomi sudah lebih baik dari era dahulu sering ditemui pasien dengan tanpa gejala, hanya karena sedang melakukan MCU dan dengan hasil foto thorax ternyata ditemukan pasien sudah mengidap TBC,” jelasnya.

Perlu diketahui, anak tidak menularkan TBC. Karena anak belum dapat melakukan percikan melalui batuk atau bersin yang dapat disemburkan. Secara umum daya tahan tubuh yang baik dapat mencegah seseorang tertular penyakit TBC.

“Kalau kita bicara tentang kasus Paru, tentu saja rokok menjadi musuh utama. Jadi secara langsung dan tidak, rokok tentu dapat menyebabkan TBC yang melalui penurunan daya tahan tubuh, merusak fungsi paru,” tuturnya.

Selain itu, secara angka ditemukan data terbaru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, terdapat 11 pasien meninggal karena TBC dalam kurun waktu 1 jam. Ternyata kasus ini lebih besar daripada kasus Covid-19.

“Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan karena virus. Virus itu sudah kodratnya untuk sembuh sendiri selama daya tahan tubuh baik, jadi penyakit yang disebabkan oleh virus akan sembuh dengan sendirinya. Berbeda dengan TBC yang disebabkan oleh bakteri, sehingga harus diobati. TBC tidak bisa sembuh dengan pengobatan herbal,” bebernya.

Tidak dapat dipungkiri TBC merupakan penyakit menular dan berbahaya. Dengan demikian penting dipahami secara benar oleh masyarakat agar kepedulian terhadap penyakit ini dapat semakin ditingkatkan, demikian pula pencegahannya. (rmn)

Exit mobile version