Menjadikan Puasa Bukan Beban dan Paksaan Bagi Anak-anak, Begini Metodenya?

bukber

Ilustrasi berbuka puasa. (dok Kemenag)

INDOPOS.CO.ID – Kewajiban orang tua salah satunya adalah mendidik keimanan kepada anak. Pernyaaan tersebut Ustadzah Yati Priyati secara daring, Rabu (6/4/2022).

Lalu, pendidikan keimanan seperti apa yang diajarkan kepada anak? Salah satunya, dikatakan dia, adalah berpuasa saat bulan Ramadan.

“Ada juga keimanan tentang salat, makna zakat dan haji ke Baitullah,” terangnya.

Ia menuturkan, ketika seseorang mengetahui puasa adalah perintah Allah SWT (diatur dalam surah Al Baqarah ayat 183). Maka, seseorang yang telah masuk masa baliqh maka waji kepadanya untuk berpuasa.

“Perintah puasa ini berbeda dengan pelaksanaan ibadah-ibadah lain, seperti salat dan lainnya,” ujarnya.

Maka, lanjut dia, orangtua harus memberikan pemahaman kepada anak-anaknya, bagaimana melaksanakan anak-anak bisa sanggup melaksanakan ibadah puasa. Yang menjadi bagian dalam rukun iman.

“Orangtua harus memberikan pemahaman, pendidikan puasa sedini mungkin. Bahwa tarbiyahnya dimulai sejak mereka masih kecil,” katanya.

“Bahwa dalam sabda Rosul dalam hadist riwayat Abu Daud, dikatakan Rosul untuk mengenalkan salat maka diajarkan kepada anak-anak sejak umur 7 tahun,” imbuhnya.

Karena puasa adalah ibadah bagi umat Islam yang beriman, dikatakan dia, maka puasa diajarkan kepada anak-anak maksimal usia tujuh tahun. Atau bahkan umur di bawah tujuh tahun.

“Banyak keluarga muslim yang anak-anaknya usia 5 tahun sudah mampu berpuasa. Tentu dengan metode yang berbeda dengan kita yang telah dihisab,” terangnya.

“Ketika kita tidak berpuasa maka kita berdosa, tapi kalau bagi anak-anak ini hanya pelatihan. Sehingga tidak terasa berat bagi anak-anak,” imbuhnya.

Dengan mendidik anak-anak berpuasa, menurut dia, maka telah diajarkan kepada mereka untuk tidak makan dan tidak minum. Tentu, dengan metode puasa tidak menjadi beban dan paksaan kepada anak-anak.

“Jangan sampai dalam mendidik anak-anak kemudian muncul pemikiran mereka puasa itu paksaan orangtua dan membebani mereka,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version