Kelelahan, Gangguan Pencernaan Hingga Penyakit Kronik Kambuh Jadi Masalah Kesehatan saat Mudik

Penumpang Terminal Kalideres

Para penumpang bus di Terminal Kalideres, Jakarta Barat bersiap menaiki kendaraan tujuannya saat masa arus mudik Lebaran 2022. (Ist)

INDOPOS.CO.ID – Masalah kesehatan selain Covid-19 harus diperhatikan selama mudik Lebaran 2022. Apalagi diperkirakan akan ada 23 juta mobil pribadi dan 17 sepeda motor akan melakukan perjalanan mudik di Pulau Jawa.

Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Ilmu Kedokteran (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan, tantangan kesehatan selain Covid-19 pada arus mudik cukup besar. Berdasar pengalaman terdapat sejumlah hal harus menjadi perhatian.

Seperti kelelahan, merupakan gangguan kesehatan yang paling banyak dialami para pemudik. Kemudian keluhan di bagian pencernaan serta kecelakaan.

“Pertama, kecelakaan lalu lintas. Kedua, gangguan kesehatan selama berkendara, termasuk akibat macet yang panjang,” kata Tjandra melalui gawai, Jakarta, Rabu (27/4/2022).

“Gangguan saluran pencernaan karena konsumsi makanan tidak sehat. Masalah pada anak dan bayi yang ikut mudik,” tambahnya.

Belum lagi, masalah kesehatan di kampung halaman dan masalah kambuhnya penyakit kronik yang diderita selama perjalanan seperti hipertensi, diabetes melitus, asma.

“Kemungkinan penyakit menular seperti Infeksi saluran pernapasan atas (ISFA) dan diare. Bukan tidak mungkin pula ada gangguan seperti hipnotis maupun pembiusan melalui makanan dan minuman,” ujar Tjandra.

Hasil survei Balitbang Kemenhub terbaru menunjukkan sebanyak 85,5 juta orang Indonesia diperkirakan akan melakukan perjalanan ke luar kota alias mudik pada masa Lebaran 2022.

Angka tersebut setara dengan 31,6 persen dari total penduduk Indonesia. Jawa Tengah menjadi daerah tujuan mudik 2022 terbanyak menurut survei tersebut. (dan)

Exit mobile version