Kamis, 7 Juli 2022
No Result
View All Result
www.indopos.co.id

Magazine Paten kesatu 2022

  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
www.indopos.co.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index
No Result
View All Result
www.indopos.co.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup

Diabetes Penyakit Mematikan Urutan ke Tiga

by bro
Rabu, 18 Mei 2022 - 19:13
in Gaya Hidup
diabetes

Para pemateri konferensi pers Hari Hipertensi Sedunia tahun 2022. Foto: Ist

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOS.CO.ID – Dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia tahun 2022, Aliansi PTM Indonesia bersama koalisi masyarakat menyampaikan tuntutan akan pentingnya kehadiran kebijakan pengendalian penyakit tidak menular (PTM). Hal itu disampaikan melalui konferensi pers secara daring, Rabu, (18/5/2022) dengan tema Pengendalian Faktor Risiko PTM untuk Indonesia yang Lebih Sehat.

“Dari grafik satu kajian mengatakan saat ini diabetes menempati posisi ke tiga penyakit mematikan di Indonesia. Indonesia punya peran penting memberikan contoh baik dalam pengendalian penyakit di kancah global. Peran ini dapat dimulai dengan kebijakan pengendalian faktor risiko PTM seperti menerapkan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dan segera menyelesaikan revisi PP 109/ 2012 dalam pengendalian produk zat adiktif tembakau,” kata Dr Ade Meidian Ambari SpJP(K), Sekretaris Umum Aliansi PTM.

BacaJuga

Asyiknya, Liburan Mengesankan di Aston Bogor dengan Promo School Function

Penyanyi Legendaris Bob Tutupoly Tutup Usia

Setidaknya dalam satu dekade terakhir penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian terbesar penduduk dunia menggantikan penyakit infeksi. Mulai dari stroke, serangan jantung, dan diabetes.

Tingginya prevalensi penyakit tidak menular juga turut membebani ekonomi negara-negara dan menghambat pembangunan.

Karena sifatnya yang kronis atau menahun dan tidak memberikan dampak kesehatan seketika, umumnya masyarakat tidak sadar bahwa perilaku mereka berisiko pada penyakit tidak menular (PTM). Misalnya, konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang tinggi, konsumsi rokok, asupan sayur dan buah yang rendah, serta tidak berolahraga. Perilaku ini berkontribusi pada penyakit tidak menular.

Di Indonesia, prevalensi obesitas pada kelompok dewasa, misalnya, meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu satu dekade terakhir, dari 10,50 persen pada 2007 menjadi 21,80 persen pada 2018 (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas). Sedangkan prevalesi obesitas pada anak usia 5–12 tahun mencapai 18,8% dan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat obesitas pada anak tertinggi di wilayah ASEAN (WHO). Kemudian angka kesakitan akibat diabetes juga berdampak luas. Sebanyak 19,5 juta orang penduduk Indonesia merupakan penderita diabetes yang seumur hidupnya harus menjalani pengobatan dengan biaya yang tidak sedikit. Negara setidaknya harus menanggung sebesar Rp 21,2 triliun untuk membiayai terapi penyakit ini (IDF Diabetes Atlas). Diabetes merupakan penyebab kematian tertinggi nomor 3 di Indonesia.

“Akses pelayanan diabetes dan penyakit tidak menular lainnya yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat akan memberikan kepastian bagi penyitas PTM untuk menjalani hidup yang terbaik bersama penyakit yang dimilikinya,” tutur Anita Sabidi, anggota Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia).

Selain itu, sekitar 52,7 persen penduduk Indonesia mengonsumsi natrium >2000 mg/hari atau melebihi batas yang dianjurkan. Rata-rata asupan natrium penduduk Indonesia mencapai 2.764 mg/orang/hari. Sebanyak 73 persen natrium yang dikonsumsi berasal dari makanan yang dimasak di rumah dan 23 persen dari makanan yang dibeli di luar rumah.

Dr. dra. Rita Damayanti, MSPH sebagai Ketua Bidang Edukasi Publik dan Pemberdayaan Masyarakat Komnas PT menyampaikan, “Untuk mencegah penyakit tidak menular, tidak ada cara lain selain dengan menghindari faktor risikonya. Upaya ini tidak cukup hanya dengan promosi dan edukasi kesehatan saja, harus ada kebijakan yang secara komprehensif yang mengatur,”katanya.

Itu sebabnya, menghindari faktor risiko penyakit tidak menular perlu intervensi kebijakan pemerintah yang lebih tegas. Instrumen pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular melalui kebijakan berbasis bukti menjadi wujud hadirnya negara untuk menjamin hak kesehatan warganya. Salah satu instrumen pengendalian faktor risiko yang efektif, terutama untuk konsumsi makanan dan minuman berpemanis serta rokok, adalah cukai. Instrumen fiskal ini diyakini efektif menurunkan konsumsi gula berlebih dan konsumsi rokok. Di saat yang sama, hasil cukai yang terkumpul bisa menjadi sumber tambahan pembiayaan kesehatan pemerintah.

“Cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) menjadi pilihan intervensi yang efektif untuk mentransformasi pola konsumsi masyarakat. Kebijakan ini harus diterapkan pada semua produk MBDK tanpa kecuali dan secara serentak,” tutur Gita Kusnadi Plt. Manajer Riset CISDI.

Pemerintah saat ini sedang memperkuat peraturan pencegahan dan pengendalian konsumsi zat adiktif melalui revisi PP 109 tahun 2022. Kemenkes melalui P2PTM juga menginisiasi untuk mulai melakukan pengaturan terhadap cukai MBDK melalui bersurat kepada Kemenkeu agar kebijakan ini bisa segera dilaksanakan. “Namun, upaya ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kementerian Kesehatan, harus bersama K/L yang terkait lainnya.” papar dr. Elvieda Sariwati, M.Epid selaku Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI. (ney)

Tags: diabetesPenyakit MematikanPenyakit Mematikan Urutan ke Tiga
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Diabetes
Gaya Hidup

Ini Satu dari Delapan Penyakit Utama Penyebab Kematian pada Orang Dewasa

Rabu, 20 April 2022 - 21:58
Load More

Populer hari ini

Koalisi parpol

PKB-Gerindra Dinilai Langgeng, Pengamat: Bakal Diperkuat PDIP

Senin, 4 Juli 2022 - 18:30
diabetes

Diabetes Penyakit Mematikan Urutan ke Tiga

Rabu, 18 Mei 2022 - 19:13
Megawati Soekarnoputri

Pengamat: PKB-Gerindra Berpeluang Merapat ke PDIP

Selasa, 5 Juli 2022 - 18:40
anyer

Wisatawan ke Pantai Anyer Diminta Waspada, Ada Kemunculan Buaya Besar

Senin, 4 Juli 2022 - 08:37
tjahjo kumolo

4 Nama Ini Dinilai Berpeluang Gantikan Tjahjo Kumolo Jadi Menpan RB

Senin, 4 Juli 2022 - 15:27

E-Paper

Koran Indoposco Edisi 7 Juli 2022 - Screenshot 2022 07 07 at 12.13.11 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 7 Juli 2022

by gimbal
Kamis, 7 Juli 2022 - 00:17
Koran Indoposco Edisi 4 Juli 2022 - Screenshot 2022 07 04 at 12.01.10 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 4 Juli 2022

by gimbal
Senin, 4 Juli 2022 - 00:04
Koran Indoposco Edisi 30 Juni 2022 - Screenshot 2022 06 30 at 12.20.30 AM - www.indopos.co.id
koran indoposco

Koran Indoposco Edisi 30 Juni 2022

by gimbal
Kamis, 30 Juni 2022 - 00:26
www.indopos.co.id | indoposco.id

Copyright © 2022.

www.indopos.co.id | indoposco.id

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Koran
  • Index

Copyright © 2022.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist