Ciri Menstruasi Normal, Obesitas Dapat Memicu Kelainan Siklus

ilustrasi menstruasi

Ilustrasi. Istockphoto.com

INDOPOS.CO.ID – Menstruasi atau perdarahan yang keluar dari rahim akibat luruhnya lapisan dinding rahim yang terjadi secara siklik atau periodik pada siklus yang terdapat ovulasi normalnya terjadi pada perempuan sejak usia 9-12 tahun.

Di bawah pengaruh hormon-hormon yang diatur oleh otak, maka setiap bulan ovarium akan menghasilkan satu buah sel telur yang matang yang nantinya akan pecah. Selama proses ini akan dihasilkan hormon yang menyebabkan penebalan dinding rahim sehingga bila terjadi pembuahan oleh sperma maka rahim akan siap menerima hasil konsepsi, namun bila tidak dibuahi maka dinding rahim akan luruh dan terjadilah menstruasi.

“Jika ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi, lapisan dinding rahim kemudian akan luruh dan dikeluarkan melalui vagina dan proses inilah yang disebut sebagai menstruasi,” jelas dr. Joan Meutia Sari Sp.OG., Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Siloam Hospitals Mampang, melalui live Instagram Sahabat Siloam, Selasa (17/5/2022).

Dijelaskannya, haid ini juga dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan seperti status gizi dan asupan makanan. Jika haid tidak datang pada usia 14 tahun dan tidak ada tanda seks sekunder (payudara atau bulu tidak tumbuh), maka disarankan untuk diperiksakan ke dokter. Namun bila terdapat tanda seks sekunder, maka dapat ditunggu hingga usia 16 tahun.

Umumnya, pada saat seorang perempuan mulai menstruasi, siklusnya masih dapat tidak teratur dan menjadi panjang. Hal ini masih normal dan semakin lama akan menjadi teratur seiring bertambahnya usia sehingga masih dapat dinilai dalam 2 tahun. Sedangkan saat menjelang menopause, maka siklus akan semakin memanjang dan pada akhirnya akan berhenti disebabkan jumlah cadangan sel telur pada ovarium yang semakin menurun.

Update terkini, siklus menstruasi normal adalah 24-38 hari dengan rentang variasi maju atau mundurnya periode sekitar 7 hari. Sedangkan lama menstruasi berkisar 2-7 hari dan tidak lebih dari 8 hari, dengan jumlah darah sekitar 80 cc, tidak ada gumpalan darah yang besar, tidak ada perdarahan di luar siklus haid dan tidak ada nyeri yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas.

“Siklus menstruasi yang baik dan teratur dapat menggambarkan fungsi reproduksi yang baik pula,” ujarnya.

Adapun obesitas dapat memicu kelainan atau gangguan siklus haid yang baik karena dapat mengganggu proses perkembangan sel telur. Selain itu, ketidakseimbangan hormonal dan beberapa kelainan pada rahim seperti mioma, polip, keganasan rahim serta konsumsi obat pengencer darah juga dapat mengganggu menstruasi yang normal.

Dalam hal ini, dr. Joan memberikan tips agar lebih nyaman dalam menjalani masa menstruasi, di antaranya cukup istirahat dan tidur selama 7-8 jam, pastikan tubuh cukup cairan dengan minum air putih yang cukup, mandi air hangat atau kompres perut dengan air hangat dapat memberikan rasa rileks dan mengurangi rasa kram dan nyeri, kurangi konsumsi garam karena tubuh cenderung menahan air pada saat haid sehingga payudara akan terasa kencang dan nyeri. (rmn)

Exit mobile version