Ramai Bikin Konten Menantang Maut, Sosiolog: Ingin Viral Abaikan Potensi Risiko

ilustrasi sosmed

Ilustrasi Sosmed. (dok Kominfo)

INDOPOS.CO.ID – Viral di sosial media (Sosmed) aksi menantang maut, tak sedikit aksi tersebut membahayakan keselamatan. Bahkan, beberapa kasus aksi menantang maut tersebut merenggut nyawa pelakunya.

“Hegemoni sosmed bagi para remaja sangat kuat. Hal itu yang menyebabkan mereka mengambil risiko dalam membuat konten,” ujar Sosiolog Tantan Hermansyah secara daring, Senin (6/6/2022).

Ia mengatakan, para pembuat konten menantang maut tersebut menginginkan mendapatkan perhatian waganet. Dan juga menjadi viral di jagat maya.

“Dalam benak mereka tidak berpikir risiko. Yang penting konten viral, kalau celaka ya lagi enggak untung saja,” katanya.

“Hidup tidak diperhatikan itu jauh menderita bagi mereka, dari pada kematian itu sendiri,” imbuhnya.

Dorongan untuk membuat konten yang menantang maut tersebut datang bukan dari keluarga. Tidak sedikit datang dari follower dan diri sendiri.

“Komen tidak sedikit mendorong pelaku. Dan semakin menantang maut itu semakin sedikit yang membuat,” ungkapnya.

Lebih jauh ia mengungkapkan, perhatian keluarga harus ditingkatkan ke tingkat lingkungan. Sebab, perhatian lingkungan sangat berpengaruh besar pada remaja.

“Selain itu juga harus ada perhatian sosmed. Penting juga pendidikan sosmed,” ujarnya.

“Tapi apakah ada pendidikan sosmed. Kita hanya dijejali UU ITE saja, tanpa ada pemahaman tentang UU ITE,” imbuhnya. (nas)

Exit mobile version