Ini Kemampuan yang Harus Dimiliki di Ruang Digital

Aplikasi Percakapan

Tangkapan layar webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Memahami Aplikasi Percakapan dan Media Soaial. Foto: Aplikasi Zoom

INDOPOS.CO.ID – Aplikasi percakapan dan media sosial menjadi bagian perkembangan teknologi. Kemampuan penggunaannya harus diikuti literasi digital. Sehingga memberikan manfaat yang diharapkan, bukan sebaliknya.

Anggota Komisi I DPR Subarna mengatakan, aplikasi percakapan dan media sosial merupakan salah satu bagian dari perkembangan teknolgi sebagai tolak ukur menarik, yang memiliki kaitan berbagai aspek.

Sering tidak disadari bahwa kemampuan tindakan aplikasi percakapan, dapat menunjukan beragam permasalahan dan tidak diisi dengan kemampuan penggunaanya.

“Kemampuan aplikasi percakapan tersebut bisa dilihat dari berbagai macam cara kita mengakses. Kemampuan membuka suatu jaringan, khususnya jangan mengakses situs-situs bersifat negatif,” kata Subarna dalam acara Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Memahami Aplikasi Percakapan dan Media Soaial, Jakarta, Selasa (7/7/2022).

Pengguna aplikasi harus dapat menyeleksi setiap konten, serta menganalisa, mengamati sesuatu dengan cara detail. “Artinya, jika ada berita yang belum jelas kebenarannya, jangan langsung dishare,” tutur Subarna.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani mengingatkan, peningkatan teknologi perlu diimbangi kapasitas literasi digital mumpuni. Sehingga pengguna internet lebih efektif. “Masyarakat dapat memanfaatkan (internet) dengan produktif dan bijak,” ujar Semuel.

Digital Marketing Lasya Miranti membeberkan, berdasar data yang dimilikinya sebagian besar atau 68,9 persen masyarakat menggunakan sosial media. Didominasi kelompok usia 18-24 tahun sebanyak 30 persen, dan 25-34 tahun sebanyak 32 persen.

“61 persen lebih internet user itu mengunjungi sosial media, untuk mencari informasi terkait brand atau produk kita. Harus pasti bagaimana sosial media bisa membantu kita jualan, terkenal biar viral,” ucap Lasya.

Ada pelatihan empat pilar utama literasi digital. Di antaranya kecakapan digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital. Kegiatan itu dapat terus dilihat melalui laman resminya atau media sosial @siberkreasi. (dan)

Exit mobile version