INDOPOS.CO.ID – Sinar matahari terasa membakar kulit. Waktu menunjukkan pukul 11.30 WIB. Suara lalu lalang pengunjung taman margasatwa Ragunan tak menyurutkan semangat Jade Princessa untuk memeragakan tarian balet.
Dengan lincahnya tubuh gadis belia genap berusia 19 tahun tersebut terus meliuk-liuk di depan awak media. Kondisi lantai tanah dengan rumput tak menyurutkan semangatnya menari.
“Aku mengenal balet sejak usia 7 tahun 11 bulan,” kata Jade sapaan akrab Jade Princessa kepada indopos.co.id, Kamis (18/8/2022).
Dengan dukungan dari orangtua, Jade kecil mulai tekun belajar tari balet. Ia mulai fokus belajar balet di usia 13 tahun.
“Pertama ikut perlombaan di usia 12 tahun, dan waktu itu tidak meraih apa-apa,” katanya.
Dari sanalah, menjadi titik awal Jade untuk fokus berlatih balet. Dalam sehari ia memiliki waktu belajar tari balet dua kali.
“Berlatih Senin sampai Jumat. Dan 2018 aku lebih fokus untuk berlatih. Bahkan Sabtu dan Minggu aku gunakan untuk berlatih tari balet,” ungkapnya.
Fokus berlatih Jade tak sia-sia. Dia menjadi penari balet muda yang berhasil meraih medali emas dalam “Asia Pacific Arts Festival 2019” di Ho Chi Minh, Vietnam untuk kategori solo dan
grup.
Bahkan, ia terpilih sebagai balerina di Arts Ballet of Theatre of Florida di Miami, Amerika Serikat. Saat ini Jade tengah mempersiapkan diri untuk berangkat ke Negeri Paman Sam pada Jumat (19/8/2022) besok.
Jade terpilih sebagai anggota Korps Junior Perusahaan dengan level “apprentice” selama 1 tahun pertama selaku professional ballerina.
Di tempat yang sama, pendiri manajemen publik Layananpengadaan.id (LPI) Zulfikar Dachlan mengatakan, Jade telah membuktikan bahwa talenta muda dari Indonesia bisa menjadikan ballet sebagai seni tari yang mendunia. Dengan kemampuan (skill) memberi dampak positif dalam kehidupan, baik bagi diri pribadi, keluarga, dan masyarakat.
“Di masa pelatihan, kami memberikan support hingga dukungan mental kepada Jade,” katanya.
(nas)