Tonjolkan Budaya Badui dan Peranakan, Hotel Episode Gading Serpong Berani Tampil Beda

Hotel Episode

Hotel Episode Gading Serpong. Foto: Istimewa

INDOPOS.CO.ID – Hantaman pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap roda perekonomian Indonesia termasuk tingkat hunian hotel yang menurun drastis, tidak membuat manajemen Hotel Episode yang terletak di Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten merasa takut dan khawatir.

Proses pembangunan hotel ini memakan waktu dua tahun lebih dan mulai beroperasi secara efektif pada Januari 2022. Salah satu pertimbangan mendasar dibangunnya Hotel Episode Gading Serpong, di tengah sejumlah hotel mewah lainnya di kawasan itu yakni Gading Serpong telah menjadi salah satu destinasi di wilayah Banten baik itu pendidikan, wisata belanja maupun wisata kuliner.

“Gading Serpong sudah menjadi daerah destinasi baik itu pendidikan (banyak kampus sekitar sini), kemudian wisata belanja (banyak mal sekitar sini), kita bicara wisata kuliner (banyak kuliner sekitar sini). Pembangunan Episode Gading Serpong yang tergabung dalam JHL Collections Group ini memang dimulai saat pandemi. Dibangun saat pandemi atau setelah pandemi sama saja. Namun, yang paling penting keberadaan hotel ini diterima pasar,” kata General Manager Hotel Episode Gading Serpong, Muhamad Viktor A Sin, kepada INDOPOS.CO.ID, Rabu (24/8/2022).

Viktor mengungkapkan, Hotel Episode Gading Serpong (JHL Collections) letaknya persis bersebelahan dengan Hotel Solitaire (JHL Solitaire Gading Serpong), bernaung di bawah satu group yakni JHL Group. Hotel Soltaire merupakan hotel bintang lima sementara Hotel Episode bintang empat.

“Kami berani buka (di tengah pandemi Covid-19) karena kami mengusung konsep yang berbeda. Dari faktor nama, episode berarti ada kelanjutan. Episode satu, dua, tiga dan seterusnya. Hotel Episode sudah ada di Bali. Itu mengusung budaya lokal Bali. Episode (hotel) yang ini berada di Banten. Kita mengusung budaya Banten khususnya budaya Badui. Kemudian, karena kami berada di Kabupaten Tangerang, kami ambil budaya Peranakan atau Cina Benteng (Tionghoa Benteng),” jelasnya.

Viktor mengatakan, Hotel Episode Gading Serpong menghadirkan nuansa budaya Badui dan Peranakan (Cina Benteng) yang sangat kental.

“Kalau Anda masuk ke hotel kami (Hotel Episode), Anda bisa saksikan nuansa budaya Badui dan Cina Benteng terlihat sangat jelas. Dan itulah yang menjadi pembeda. Yang namanya kamar hotel dan makanan pasti sama dengan yang lainnya. Namun, yang membedakannya adalah tematik. Tema kita adalah mengusung budaya lokal khususnya Badui dan Cina Benteng,” ujarnya.

“Hotel Episode Gading Serpong ini punya 320 kamar dan semua pernak-pernik di dalam kamar itu kami ambil dari Badui langsung. Terutama kain tenunnya. Saya sendiri berangkat ke sana dan beli produk Badui dari tempat aslinya,” terangnya.

Menurutnya, perpaduan antara dua budaya lokal ini dapat ditemukan di setiap sudut detail hotel.

Lebih jauh Viktor menjelaskan, dengan tagline: “unfolding history, retelling the story,” Hotel Episode Gading Serpong mengangkat kembali budaya Badui dan Peranakan yang dikenal sebagai identitas budaya dari wilayah Banten.

Nuansa budaya Badui dan Peranakan itu dapat ditemukan dari permainan detail interior yang menggunakan perpaduan kain tenun sebagai hasil kerajinan tangan Badui dengan ornamen khas budaya Peranakan.

Selain kamar, dalam restoran yang bernama Babah Ramu Dine and Bar juga memberikan pengalaman bersantap dengan beragam hidangan kuliner khas Banten dan Peranakan seperti rabeg kambing, angeun lada, sate bandeng dari Serang.

Atau menikmati minuman olahan yang menggunakan madu dan gula aren dari Badui sebagai salah satu dari minuman andalan seperti lahang yang merupakan minuman tradisional Badui yang berasal dari pohon nira dengan proses natural destilasi.

Viktor mengatakan, salah satu bukti kehadiran Hotel Episode Gading Serpong diterima pasar adalah tingkat hunian kamar (room occupancy) hotel rata-rata 60 persen sejak pertama kali dibuka.

“Kami memiliki 320 kamar. Tingkat hunian 60 persen itu sekitar 180 kamar yang terisi,” katanya.

Kelebihan yang menjadi pembeda yang lain, kata Viktor adalah setiap lantai di Hotel Episode Gading Serpong memiliki tema tersendiri. Hotel yang memiliki 28 lantai itu memiliki tema tersendiri dari masing-masing lantainya.

“Kami memiliki tagline: unfolding history and retelling the story (membuka sejarah dan menceritakan sejarah). Kenapa memilih tagline seperti itu, karena dari lantai bawah sampai lantai teratas, semuanya memiliki ceritanya masing-masing,” tuturnya.

Contoh, lanjut Viktor, restoran Babah Ramu Dine and Bar yang ada di Hotel Episode. Desain dan namanya diambil dari budaya Cina Benteng. Babah dalam budaya etnis Tionghoa Benteng atau lebih dikenal dengan sebutan Cina Benteng, berarti bapak atau abah kalau di Banten. Babah Ramu artinya abah meramu makanan. Di dalam restoran Babah Ramu Dine and Bar tidak ada makanan western (barat), semuanya makanan lokal.

“Kita menyediakan makanan lokal Banten seperti sate bandeng khas Serang, ada iga bakar kecombrang yang menjadi salah satu menu favorit di sini. Selain itu kami satu-satunya hotel yang menyiapkan durian (es durian). Di hotel lain biasanya dilarang,” katanya.

Fasilitas lainnya, adalah Sandjong Spa yang menawarkan berbagai macam perawatan tubuh tradisional dari body massage, lulur, dry massage, dan reflexology. Salah satu perawatan unggulan yang ditawarkan adalah perawatan khas Tiongkok untuk para ibu setelah melahirkan.

Hotel Episode Gading Serpong, lanjut Viktor, mengusung empat pilar yang menjadi kekuatan identitas.

Pertama, konservasi budaya. Hotel ini ingin terlibat aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya Banten.

Kedua, kuliner tradisional. Hotel Episode Gading Serpong berkomitmen untuk melestarikan kuliner lokal Banten dengan menjadikan referensi sajian makanan dan minuman.

Ketiga, dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Episode Gading Serpong berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM dengan memberikan fasilitas dan memprioritaskan penggunaan barang-barang hasil UMKM untuk menjual oleh-oleh dan souvenir di Soroso sebagai toko souvenir.

Keempat, dukungan terhadap event. Mengingat Banten memiliki potensi dan peluang menjadi provinsi MICE (Meeting, Incentives, Convention and Exhibition) di Indonesia.

Dengan produk dan pelayanannya yang berkualitas tinggi, Episode Gading Serpong bekerja sama dengan pihak terkait untuk menjadikan Banten sebagai tujuan MICE. (dam)

Exit mobile version