Film Miracle in Cell No 7 Dibuat Versi Indonesia, Ini 5 Fakta Menariknya!

Miracle in Cell No 7

Poster film Miracle in Cell No 7. Foto: Instagram/@miracleincellno7movie

INDOPOS.CO.ID – Film Miracle in Cell No. 7 akan ditayangkan di bioskop Indonesia pada 8 September 2022. Film disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan naskahnya ditulis oleh Alim Sudio. Film ini dibintangi berbagai bintang kenamaan Indonesia, seperti Vino G Bastian, Indro ‘Warkop’, Tora Sudiro, Bryan Domani, Indra Jegel, Muhammad Rizky Rakelna serta aktris cilik Graciella Abigail.

Kalian para pecinta film pasti sudah tak asing dengan Miracle In Cell No 7, film ini adalah adaptasi dari film Korea Selatan berjudul sama yang tayang pada 2013 dan dibintangi oleh Park Shin Hye. Film tersebut memiliki alur cerita yang begitu kuat menancap di memori para penikmat film dengan alur cerita yang dapat menguras air mata karena balutan drama keluarga yang begitu kuat dalam alur ceritanya.

Maka tak heran jika akhirnya film ini diangkat oleh sineas dalam negeri, dan dibuat remake versi Indonesianya. Dilansir berbagai sumber, simak fakta menarik dibalik film Miracle in Cell No 7 berikut ini.

1. Alur cerita yang diangkat dari kisah nyata.

Alur cerita Miracle in Cell No. 7 diangkat dari kisah nyata. Sebelumnya, film ini telah tayang di Korea pada tahun 2013. Tokoh asli Lee Yong Gu (Ryu Seung Ryong) dari Miracle in Cell No. 7 adalah seorang pria bernama Jeong Won Seop. Ia adalah seorang disabilitas intelektual yang meninggal pada usia 87 tahun.

Tetapi sangat disayangkan, Jeong harus menghabiskan waktu selama 15 tahun di penjara setelah melakukan persidangan ulang. Kala itu ia dituduh memperkosa dan mencekik seorang gadis sekolah dasar, anak dari kepala polisi Chuncheon pada tahun 1972. Kemudian, Jeong baru dibebaskan pada tahun 2018.

2. Buat penjara di studio.

Dalam jumpa pers, Hanung Bramantyo mengungkapkan bahwa tim produksi membuat sendiri set lokasi penjara untuk syuting. Awalnya Hanung berniat ingin mengambil adegan di penjara asli. Tetapi, rencana tersebut diurungkan karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan.

“Tadinya kita mau syuting di penjara asli terus pada saat kita ke sana itu situasinya rumit. Akhirnya kita bikin penjara di studio, itu momen enggak terlupakan buat saya,” ujar Hanung Bramantyo.

3. Tak 100 persen mirip dengan aslinya.

Meskipun film ini merupakan versi remake dari film asal Korea Selatan. Tapi ternyata, film versi Indonesia ini tak mirip 100 persen dengan yang asli. Hal yang paling mencolok adalah mengenai konflik utama yang diangkat dalam film. Pada film aslinya, sosok yang menyebabkan sang ayah mendapatkan fitnah dan dituduh menjadi pembunuh adalah anak seorang perwira kepolisian, yang setara dengan propam atau bahkan kapolri di Indonesia.

Namun, karena menurut sang sutradara Hanung Bramantyo terlalu riskan jika melibatkan institusi yang satu ini, maka pada akhirnya konflik pun diubah menjadi pertarungan antara sang ayah dengan sosok berpengaruh dalam suatu partai.

4. Dalami peran difabel, Vino G Bastian sempat konsultasi ke psikolog.

Vino G Bastian menceritakan bagaimana dirinya mendalami peran sebagai orang berkebutuhan khusus dalam film Miracle In Cell No.7. Ia mengaku sempat konsultasi ke psikolog.

“Saya sudah bayangin sesuatu tapi ternyata balik lagi ke disabilitas itu sendiri. Karena ini intelektual disabilitas ya kita nggak boleh improvisasi yang terlalu luar biasa. Karena nanti akan menjadi beda pendekatannya,” kata Vino dilansir dari Antara.

Pihak Falcon pun mendatangkan psikolog bagi dia demi mendalam peran di film Miracle In Cell No.7 itu. Namun, Vino G Bastian mengaku tak puas dan akhirnya datang ke sekolah anaknya untuk bertemu dengan psikolog dan psikiater di sana. “Akhirnya saya ketemu lagi untuk mencari role modelnya di salah satu panti di Jakarta Barat,” sambungnya.

5. Panen pujian dari sutradara asli.

Meskipun film ini merupakan film versi remake, namun hasil kerja keras dan ketekunan sutradara Hanung Bramantyo dan timnya membuahkan hasil yang manis. Sutradara asli film ini, Lee Hwan Kyung dan produser Lim Min Sub memberikan apresiasi dan pujian yang tinggi kepada hasil karya Hanung Bramantyo dan timnya. Bahkan, baik Lim Min Sub dan juga Lee Hwan Kyung menyatakan sudah tak sabar untuk menyaksikan secara langsung di bioskop saat dirilis nantinya.

Nah, itulah fakta menarik dibalik film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia. Nantikan perilisannya hanya di bioskop Indonesia. (mg12)

Exit mobile version