Apa Sih Yang Dimaksud Gangguan Kepribadian Narsistik, Ini Penjelasan dan Ciri-Cirinya

Ilustrasi-Narsistik

Ilustrasi (halodoc.com)

INDOPOS.CO.ID – Gangguan Narsistik atau yang juga dikenal dengan sebagai Narcissistic Personality Disorder mungkin sudah tak asing. Gangguan ini sebagai salah satu jenis gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian Narsistik ini membuat pengidapnya merasa jauh lebih penting dari orang lain, selalu ingin dipuji atau dibanggakan, serta memiliki empati yang rendah terhadap orang lain dan tidak menerima saran dan kritikan apa pun dari orang lain.

Namun, di balik rasa percaya diri tinggi yang dimilikinya, pengidap narsistik sebenarnya sangat rapuh dan mudah putus asa ketika menerima sedikit saja kritikan. Itulah sebabnya gangguan kepribadian ini dapat memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan, apabila tidak ditangani secara cepat.

Ciri dan gejala narsistik dapat muncul pada masa kanak-kanak atau remaja. Namun, tidak semua gejala yang dialami dapat berlanjut menjadi sebuah gangguan kepribadian. Ciri-cirinya seperti

1. Menilai diri sendiri terlalu tinggi dibandingkan orang lain secara berlebihan.
2. Menganggap diri superior tanpa adanya pencapaian yang pantas.
3. Melebih-lebihkan pencapaian dan bakat diri.
4. Meyakini diri sendiri sebagai seseorang yang superior dan meyakini bahwa hanya orang-orang yang sama istimewanya yang akan memahami hal tersebut.
5. Memiliki kebutuhan untuk selalu dipuji atau dikagumi.
6. Merasa istimewa.
7. Mengganggap bahwa dirinya pantas diberi perlakuan spesial dan bahwa hal itu sebagai suatu hal yang wajar di mata orang lain.
8. Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
9. Merasa cemburu terhadap orang lain dan merasa orang lain cemburu terhadap diri sendiri.
10. Memiliki perilaku yang arogan.

Penyebab dari gangguan kepribadian narsistik belum diketahui. Namun, berdasarkan para ahli, perilaku orang tua sangat berkaitan dengan gangguan kepribadian narsisistik ini, termasuk kekerasan, ditinggalkan, dimanjakan, dan apabila anak dipuji terlalu berlebihan. Orangtua terlalu mengkritik saat anak merasa takut dan gagal. Orang tua terlalu mengelukan keistimewaan yang dimiliki anak. Itu juga disebabkan karena pola asuh pada masa kecil yang dapat memicu terjadinya gangguan ini.

Ketika didiagnosis mengalami gangguan kepribadian narsistik, menjalani psikoterapi merupakan perawatan terbaik yang bisa dilakukan bersama psikiater maupun psikolog. Terapi ini dapat membantu pengidap gangguan untuk lebih peka terhadap orang lain dan membantu pengidap untuk memahami perasaan dan perilakunya sendiri. (mg12)

Exit mobile version