Ratusan Anak Indonesia Terkena Gagal Ginjal Misterius, Ahli Farmasi: Penggunaan Parasetamol Aman

Ratusan Anak Indonesia Terkena Gagal Ginjal Misterius, Ahli Farmasi: Penggunaan Parasetamol Aman - organ ginjal 1 - www.indopos.co.id

Ilustrasi organ ginjal. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Temuan 131 anak di Indonesia terjangkit gangguan ginjal akut misterius bikin heboh. Kasus serupa sebelumnya terdeteksi di Gambia, sebanyak 69 anak meninggal diduga karena mengonsumsi obat batuk sirup mengandung parasetamol produksi India.

Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Zullies Ikawati menyatakan, paracetamol atau nama lainnya asetaminofen merupakan obat berefek menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.

Obat tersebut termasuk aman untuk berbagai keadaan, termasuk untuk anak-anak dan ibu hamil atau menyusui, dan orang dengan gangguan lambung, sepanjang dipakai dalam dosis terapinya.

Dosis terapi parasetamol untuk dewasa adalah 500 mg-2 gram, bisa digunakan 3-4 kali sehari @500 mg (jika masih nyeri atau demam), dengan maksimal penggunaan 4 gram (8 x 500 mg). Dosis untuk anak menyesuaikan usia dan berat badan.

Muncul pertanyaan, mengapa sirup obat batuk produksi India di Gambia menyebabkan gagal ginjal akut berujung kematian pada anak. Menurutnya, membuat suatu formula obat, tidak hanya zat aktifnya saja yang terkandung, namun ada senyawa tambahan lain.

“Parasetamol tidak larut dalam air (dan sirup menggunakan pembawa air), sehingga memerlukan bahan tambahan lain seperti propilen glikol atau etilen glikol/dietilen glikol untuk menambah kelarutan,” kata Zullies dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Kadar senyawa tambahan pada satu produk dengan produk lain bisa bervariasi antar pabrikan. Mungkin saja sirup parasetamol yang beredar di Gambia mengandung kadar senyawa tambahan lain cukup besar dapat berbahaya.

Informasi dari BPOM menyebutkan bahwa sirup parasetamol produk tersebut tidak beredar di Indonesia. “Jadi, dugaan saya, bukan parasetamolnya yang berbahaya, tapi mungkin ada bahan lain yang menyebabkan risiko kematian,” nilainya.

Berdasarkan analisis laboratorium WHO, ditemukan bahan berbahaya, seperti dietilen glikol dan etilen glikol yang terkandung dalam obat batuk tersebut. Dalam kadar tinggi, kandungan bahan itu bisa menyebabkan gagal ginjal akut.

“Sejauh pemantauan, penggunaan parasetamol di Indonesia masih aman. Jadi masyarakat tidak perlu kuatir dengan penggunaan parasetamol selama digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan,” imbuh Zullies. (dan)

Exit mobile version