Cidera Kepala Harus Segera Dibawa ke RS, Ini Alasannya

Cidera-Kepala

Ilustrasi - Cidera Kepala

INDOPOS.CO.ID – Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Siloam Hospitals Asri, Dr. dr. Ronny Setiawan Sp.BS., mengatakan, cidera kepala secara medis dikelompokkan dengan kategori ringan, sedang dan berat.

Dari kategori ini, umumnya cedera kepala terjadi akibat aktifitas tumbuh kembang balita, kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu lintas pada usia produktif dan kondisi kesehatan yang semakin menurun pada kalangan lanjut usia (lansia).

“Tidak semua benturan yang terjadi pada organ kepala berujung pada cedera kepala serius. Namun harus diwaspadai dan segera dibawa ke rumah sakit (RS) jika paska benturan timbul sejumlah gejala kronis,” kata dr. Ronny? dalam bincang sehat melalui aplikasi Instagram yang digelar Siloam Hospitals Asri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Jumat (14/10/2022).

Jika penderitaan benturan di kepala tidak sadarkan diri lebih dari lima menit, mengalami amnesia, muntah atau kejang-kejang, serta gangguan komunikasi atau tidak sadarkan diri, maka harus diberikan pertolongan pertama dengan segera membawanya ke RS.

“Apabila ketiga gejala ini tidak terjadi paska benturan di kepala, satu hal penting saat memberikan pertolongan adalah menenangkan si penderita dan lakukan komunikasi. Tetap waspada, mungkin saja terjadi penurunan fungsi otak paska trauma,” jelas dr. Ronny.

Hambatan berkomunikasi kerap terjadi paska benturan kepala pada bayi atau usia balita. Urgensi penanganan dapat dilakukan dengan segera membawa balita ke RS apabila balita pingsan atau terlihat diam, membisu dengan tatapan mata yang kosong.

“Penanganan di IGD secara modern dilakukan melalui CT-Scan (hasil cepat) menjadi tindakan penting untuk menentukan arah tindakan selanjutnya,” ujar dr. Ronny, yang jadwal prakteknya dapat dilihat melalui aplikasi My Siloam.

Ada beberapa kondisi yang dapat terjadi paska benturan kepala serius, di antaranya perdarahan pada bagian luar kepala, bisa disertai retakan tulang kepala, perdarahan di bagian luar atau dalam selaput otak, bahkan memar otak atau perdarahan di dalam jaringan otak.

“Dengan kondisi ini, maka perawatan berkelanjutan di rumah sakit guna melakukan observasi dan bila dilakukan tindakan operasi itu sifatnya sangat penting,” bebernya.

Untuk diketahui, benturan kepala harus tetap diwaspadai. Karena pendarahan otak paska terjadinya benturan kepala dapat memicu kondisi yang serius, bahkan kematian.(rmn)

Exit mobile version