INDOPOS.CO.ID – Usianya masih sangat belia. Namanya Anna. Gadis belia yang genap berusia 12 tahun ini tidak mengenyam pendidikan. Karena, ada aturan adat yang tidak boleh dilanggar.
Jari jemari Anna lincah memainkan bambu di sela-sela kain tenun. Sudah 2 tahun Anna mengenal kerajinan tenun.
“Dulu belajar merajut kain tenun dari umur 10 tahun,” kata Anna kepada INDOPOS.CO.ID ditemui di sela-sela seminar nasional pengabdian masyarakat terbuka dan gelar hasil di kampus Universitas Terbuka (UT), Selasa (25/10/2022).
Anna tidak begitu saja menguasai ketrampilan merajut kain tenun. Dia butuh waktu 5 hari untuk bisa merajut kain tenun.
“Aku belajar merajut kain tenun sama ibu. Waktu itu 5 hari sudah bisa menenun sendiri,” ungkapnya.
Gadis asal Desa Balimbing, Baduy Luar ini mengaku setiap hari merajut kain tenun selendang. Untuk menyelesaikan satu kain selendang dibutuhkan waktu satu minggu.
Kain tenun tersebut dijual di pasar dekat tempat tinggalnya. “Satu kain tenun selendang dihargai Rp60 ribu,” katanya.
Anna berharap kain tenun khas Balimbing tetap bisa dilestarikan. Dan bisa dikenal oleh generasi muda di masa depan.
“Di Baduy Luar motif tenun turun temurun, jadi tetap dilestarikan,” ujarnya. (nas)
