Ini Tindakan untuk Bantu Penderita Aritmia

Siloam Hospitals

Ini Tindakan untuk Bantu Penderita Aritmia - dr antonia - www.indopos.co.id

Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP (K), dalam seminar kardiologi dengan tema "Advances Clinical in Cardiology", yang diselenggarakan oleh Siloam Hospitals dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional, di Jakarta, Sabtu (10/12/2022). Foto: Dokumen Siloam Hospitals Group

INDOPOS.CO.ID – Detak jantung dapat diukur dengan irama jantung. Umumnya, irama jantung dapat dibedakan menjadi irama normal dan abnormal. Salah satu kondisi irama jantung yang abnormal adalah aritmia.

Aritmia merupakan gangguan irama jantung yang berupa detak jantung yang tidak normal, tidak beraturan, serta terlalu cepat atau terlalu lambat. Kondisi ini terjadi saat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik.

Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP (K) menyampaikan, salah satu tindakan yang dapat membantu pasien yang mengalami aritmia adalah dengan menggunakan alat pacu jantung. Alat ini, dapat membantu pasien aritmia dengan irama jantung yang lambat untuk dapat aktif kembali.

“Teknologi alat pacu jantung telah mengalami perkembangan yang luar biasa pesatnya, sehingga dapat menghindari ketidak-nyamanan pasca-pemasangan alat pacu jantung, dan makin bermanfaat untuk kualitas hidup jangka panjang penderita aritmia,” ujarnya, dalam seminar kardiologi dengan tema “Advances Clinical in Cardiology”, yang diselenggarakan oleh Siloam Hospitals dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional, di Jakarta, Sabtu (10/12/2022).

Seminar ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai perusahaan medis seperti Zuellig Pharma, Pfizer, PT Nugra Karsera, Dipa Pharmalab, Medtronic, PT Philips Indonesia Commercial, PT Hogy Medical Sales, dan PT Ariandra. Topik-topik yang akan dibawakan dalam seminar ini antara lain adalah All About Aritmia: Sign, Symptoms and Treatment; Advanced Health Failure; New Procedures in Cath Lab; New Procedures for Chronic Venous Insufficiency; dan Advance Management on Cardiac Surgery.

Di tempat yang sama, dr. Leonardo Paskah Suciadi, SpJP, FIHA, FESC mengatakan, sekitar 10-15 persen penderita gagal jantung tergolong sebagai stadium lanjut yang ditandai dengan gejala persisten terapi standar obat-obatan tidak responsif atau tidak dapat ditolerir.

“Penderita gagal jantung lanjut yang ditopang LVAD memiliki rata-rata harapan hidup hingga 5-6 tahun. Ini akan memungkinkan penderita dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari skala ringan secara mandiri,” sebutnya.

Wakil Presiden Direktur Siloam, Caroline Riady mengatakan, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional dan merayakan pencapaian Siloam terkait tindakan kardiologi, pihaknya berharap masyarakat Indonesia makin sadar soal pentingnya kesehatan jantung dan pembuluh darah.

“Siloam Hospitals akan terus berinvestasi dan melayani seluruh masyarakat Indonesia untuk mencegah dan menangani penyakit kardiovaskular dan menuju Indonesia yang lebih sehat,” katanya.

Siloam memiliki dan mengoperasikan jaringan rumah sakit swasta terbesar dengan total 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota di Indonesia. Dengan jangkauan ini, Siloam mampu bekerja sama dengan para spesialis kardiovaskular di seluruh Indonesia.

Tak hanya itu, Siloam juga telah dilengkapi dengan peralatan medis terbaik, termasuk 16 Cath Lab. Dengan dukungan spesialis kardiologi, teknologi dan layanan medis yang tersedia, Siloam telah berhasil melakukan lebih dari 1.000 tindakan CABG dan lebih dari 3.700 tindakan PCI. (rmn)

Exit mobile version